Di Tengah Pandemi, Nilai Ekspor Sumsel Tumbuh Signifikan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kinerja ekspor Sumatera Selatan (Sumsel) dilaporkan mencapai angka 360,59 juta dolar AS. Jumlah tersebut meningkat bila dibandingkan pada periode yang sama tahun 2020 yang hanya mencatat 264,56 juta dolar AS.

Nilai ekspor Sumatera Selatan periode Maret 2021 bahkan lebih tinggi dari Maret 2019 atau sebelum pandemi menyerang, yakni  319, 62 juta dolar AS. Namun, kinerja ekspor Maret 2021 mengalami penurunan dari Februari 2021 sebesar 1,82 persen.

“Pergerakan hampir serupa juga terjadi pada Januari hingga Februari 2021. Ini artinya perekonomian mulai bergerak pulih,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan, Kamis, 15 April 2021.

Peningkatan ekspor periode Maret 2021 dipengaruhi oleh sektor non-migas yang tumbuh sebesar 41,70 persen yakni senilai 350,02 juta dolar AS. Sedangkan sektor migas harus puas turun 39,75 persen atau hanya mendapat 10,58 juta dolar AS.

“Ini merupakan kemajuan bagus di Sumsel, semoga bisa mendongkrak ekonomi di tengah COVID-19,” ucapnya.

Komoditas ekspor Sumatera Selatan di antaranya berupa: karet remah, bubur kertas, dan minyak kelapa sawit yang masih menjadi penyumbang terbesar pada Maret 2021 dengan nominal 268,11 juta dolar AS.

Setelah kelapa sawit, pertambangan (batu baru) menyumbang 78,19 juta dolar AS, diikuti migas senilai 10,58 juta dolar AS, dan sektor pertanian, yakni kelapa, lada hitam, ikan budidaya, senilai 3,72 juta dolar AS.

“Ini capaian yang baik bagi Sumsel karena ekspor industrinya bagus, kemudian ada peluang lain yakni ekspor pertanian yang selalu positif walau kontribusi belum sampai satu persen,” tuntasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini