Di Tengah Pandemi Covid Ekspor Rumput Laut Indonesia Tembus Rp 3 Triliun!

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Rumput laut menjadi salah satu primadona ekspor Indonesia. Periode Januari-September 2020 ekspor rumput laut Indonesia mencapai hingga 135,16 ribu ton dengan nilai ekspor sebesar 207.19 juta dolar AS atau sekitar Rp 3 triliun.

Ketua Asosiasi Rumput Laut Indonesia, Safari Azis meminta para pihak yang berkepentingan untuk bekerja sama sebaik mungkin dalam memanfaatkan dan memajukan komoditas rumput laut Indonesia.

“Sangat penting agar seluruh pemangku kepentingan berkolaborasi agar dapat memanfaatkan rumput laut di dalam negeri secara optimal untuk melesatkan kinerja perekonomian nasional,” kata Ketua Asosiasi Rumput Laut Indonesia, Safari Azis kepada Mata Indonesia News.

Nominal itu berpeluang meningkat apabila industri pengolahan di Indonesia sudah bisa mengolah berbagai banyaknya rumput laut kering atau bahan baku mentah.

Seperti diketahui, ekspor komoditas rumput laut dari Indonesia masih didominasi oleh rumput laut kering atau lebih dari 80 persen diekspor dalam bentuk mentah.

Belum lagi potensi lahan budi daya rumput laut yang mencapai hingga 12,3 juta hektar dan saat ini baru dimanfaatkan sekitar 272 ribu hektar atau sekitar 2,24 persen, sehingga sebenarnya masih banyak sekali potensi yang dapat diperoleh masa datang.

Saat ini Indonesia menempati urutan kedua sebagai produsen rumput laut terbesar di dunia dengan kontribusi 29 persen dari produksi global. Sementara Cina berada di urutan pertama dengan kontribusi 57 persen.

Rumput laut yang dihasilkan Indonesia dan Cina relatif berbeda. Indonesia memproduksi rumput laut tropis, sementara Negeri Tirai Bambu menghasilkan rumput laut dari jenis subtropis.

Dengan kekayaan rumput laut yang melimpah di bumi Indonesia, tak mengherankan bila sekiranya negeri ini dapat memanfaatkan komoditas rumput laut untuk meningkatkan sektor perekonomian dan kesejahteraan rakyat.

Negara tujuan ekspor rumput laut dari Indonesia antara lain: Cina, Korea Selatan, Jepang, beberapa negara di kawasan Uni Eropa, serta Amerika Serikat.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini