MINEWS, JAKARTA – Diterpa fitnah dan kampanye hitam soal sawit oleh negara-negara Eropa tak membuat perdagangan Indonesia lesu, malahan semakin surplus.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia terhadap Uni Eropa tak menunjukkan sinyal negatif. Tercatat, sejak awal tahun hingga Maret 2019 perdagangan Indonesia ke kawasan tersebut berbuah surplus hingga 587 juta dolar AS.
“Ekspor tercatat sebesar 3,6 miliar dolar AS, sementara impor 3,02 miliar dolar AS,” ujar Kepala BPS Suhariyanto, Senin 15 April 2019.
“Secara umum neraca perdangan kita positif,” kata dia menambahkan.
Perdagangan Indonesia ke Uni Eropa sebenarnya tak banyak mengalami perubahan signifikan. Hal itu menyusul diloloskannya kebijakan pelarangan minyak kelapa sawit oleh Komisi Eropa.
Kampanye hitam kelapa sawit Indonesia oleh Eropa akan diputuskan bulan depan atau Mei 2019 oleh parlemen Eropa.
Meski demikian, kebijakan kampanye hitam kelapa sawit oleh Eropa secara otomatis berlaku meski tidak dibahas dan disetujui seluruh parlemen Eropa.
Sebagai informasi, kampanye hitam sawit mulai diajukan ke parlemen Eropa pada 13 Maret 2019. Hal ini pun mengundang berbagai reaksi berbagai pihak, terutama dari pemerintah, petani dan pengusaha yang khawatir sektor ekspor akan terganggu.