Di Makassar, yang Nongkrong Bakal Dibubarkan Brimob Bersenjata Lengkap

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sudah diperingatkan untuk tidak membuat kerumunan atau keramaian untuk mencegah Covid-19, masih saja ada yang ngeyel. Seperti di Makassar, karena banyaknya warga masih sering nongkrong-nongkrong, Brimob bersenjata lengkap sampai diturunkan untuk melakukan pembubaran.

Brimog Polda Sulsel telah diberi tugas untuk turun ke lapangan, membubarkan warga yang nongkrong di sejumlah area vital di Kota Daeng. Puluhan Brimob bersenjata lengkap itu menciduk warga di beberapa titik, seperti Centre Point of Indonesia, Jl Penghiburm anjungan Pantai Losari hingga Jl Ahmad Yani, Selasa 7 April 2020.

Komandan Tim Gegana Satuan Brimob Polda Sulsel Kompol Sahruna berkata, warga yang dibubarkan adalah mereka yang nongkrong di restoran cepat saji dan sejumlah warung kopi. Para pedagang juga tak luput diberikan imbauan khusus.

“Ini sebagai upaya implementasi penerapan social distancing maupun physical distancing untuk memutus mata rantai penyebaran corona,” kata Sahruna.

“Para pedagang di pinggir jalan yang masih menjual juga diminta untuk menerapkan carat take away  alias bawa pulang sehingga dapat menghindari kerumunan warga,” ujar Sahruna menambahkan.

Hingga hari ini, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menyebut sebanyak 21 orang yang positif Covid-19 di Sulsel dinyatakan sembuh dan pasien dalam pengawasan (PDP) yang dinyatakan sembuh juga bertambah, yakni 27 orang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Tegaskan Bansos Harus Bermanfaat, Bukan Alat Judi Daring

Oleh : Wiliam Pratama Bantuan sosial (bansos) yang disalurkan oleh pemerintah merupakan bentuk nyata kepeduliannegara terhadap masyarakat yang terdampak situasi ekonomi. Di tengah tekanan daya beliakibat fluktuasi harga kebutuhan pokok, bansos menjadi instrumen penting untuk menjagastabilitas sosial, membantu keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan dasar, sertamenjadi penguat daya tahan rumah tangga. Namun di balik niat baik itu, terdapat tantanganserius: penyalahgunaan bansos untuk praktik Judi Daring yang merusak sendi ekonomi dan moral masyarakat. Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, secara tegas mengingatkan masyarakatpenerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) agar tidak menyalahgunakan dana bantuan untukaktivitas yang kontraproduktif. Dalam kunjungannya ke Kota Pekanbaru, Wapres meninjaulangsung proses penyaluran BSU yang diberikan kepada pekerja sektor informal dan buruhterdampak ekonomi. Ia menekankan bahwa bansos ini bukan untuk dibelanjakan pada kegiatan spekulatif seperti Judi Daring, tetapi harus digunakan untuk memenuhi kebutuhanpokok dan memperkuat ekonomi keluarga. Peringatan Wapres Gibran bukan tanpa dasar. Praktik Judi Daring saat ini telah menjangkitiberbagai lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada dalam tekanan ekonomi. Dengandalih “mencari keberuntungan,” sebagian masyarakat justru terjebak dalam pusaran hutangdan ketergantungan. Hal ini sangat ironis, karena dana yang disediakan negara sebagaipenopang hidup justru berpotensi menjadi jalan kehancuran jika tidak digunakan secara bijak. Hal senada juga ditegaskan oleh Gubernur Jawa...
- Advertisement -

Baca berita yang ini