Di Hari Bumi, Google Ingatkan Pentingnya Lebah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bukan tanpa alasan Google mengajak kita melestarikan lebah di Hari Bumi ini seperti ditampilkan pada google doodle 22 April 2020 ini.

Hal yang paling menempel di otak kita soal lebah dari pelajaran di sekolah ada fungsi binatang bersengat itu dalam membantu pembuahan tanaman.

Sepertinya tidak ada tanaman yang bisa berlanjut hidupnya tanpa bantuan lebah. Meski ternyata lebah bukan satu-satunya hewan penyerbuk di alam ini, namun hewan penghasil madu itu lah yang terbaik.

Menurut peneliti University of North Texas, Jessica Beckham bulu-bulu halus pada tubuh lebah lah yang membuatnya menjadi hewan terbaik dalam penyerbukan benang sari tumbuhan ke kepala putik. Bulu-bulu itu akan membawa sebanyak mungkin serbuk sari sehingga kemungkinan menempel di kepala putik semakin besar dan memastikan tumbuhan itu berkembang biak.

Begitu pentingnya lebah bagi kehidupan manusia sehingga Albert Einstein sempat mengeluarkan pernyataan yang terus dikenang hingga kini, “Apabila lebah musnah dari muka bumi, umat manusia hanya akan punya empat tahun untuk terus hidup.”

Sengatan lebah memang sangat menyakitkan, bahkan mematikan seperti tawon endas atau terkenal sebutan tawon vespa.

Namun, jika lebah menghilangkan dari bumi, menurut penelitian Earthwatch Institute akan lebih menyakitkan bagi manusia.

Mereka menyimpulkan bahwa lebah adalah makhluk hidup paling penting di planet ini dan kini telah masuk kondisi kepunahan.

Situs Science and Info dalam edisi 17 Oktober 2019 menyatakan sudah 90 persen lebah menghilang dari muka bumi ini.

Penyebab paling utama adalah penggundulan hutan besar-besaran di seluruh di dunia. Hal itu mengurangi tempat aman untuk membuat sarang, dan kurangnya bunga. Selain itu pengunaan pestisida secara masif dan perubahan dalam tanah membuat lebah cepat musnah.

Pusat Kewirausahaan Apikultur dari Walikota Universidad (CeapiMayor) dan Apiculture Corporation of Chile (Cach) dengan dukungan dari Yayasan Inovasi Agraria (FIA), melakukan penelitian di mana diputuskan bahwa lebah adalah satu-satunya makhluk hidup yang benar-benar memberi kehidupan.

Lebah bukan pembawa segala jenis patogen, terlepas dari apakah itu jamur, virus, atau bakteri. Bahkan, pertanian di dunia bergantung 70 persen dari serangga berdengung itu.

Menurut penelitian, 70 dari 100 bahan makanan diintervensi lebah. Artinya tanaman yang penyerbukannya dibantu lebah adalah tanaman produksi. Bukan hanya hewan yang akan mengonsumsinya tetapi juga manusia.

Madu yang diproduksi oleh lebah, tidak hanya berfungsi sebagai makanan, tetapi juga memberikan banyak manfaat bagi kesehatan dan kulit manusia.

Hal yang tidak diragukan lagi, sebagai alasan terbesar kepunahan lebah ialah disebabkan oleh pengasapan tanaman yang terus-menerus, contohnya adalah seperti yang terjadi di Kolombia, karena selama tiga tahun terakhir 34 persen lebah dengan agrotoksin telah mati karena keracunan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini