Di Balik Keindahan Alam, Austria Menyimpan Ribuan Kasus Rasisme

Baca Juga

MATA INDONESIA, WINA – Austria, sebuah negara yang menawarkan keindahan alam, ternyata mencatatkan ribuan kasus rasisme. Tahun lalu misalnya, negara yang beribukota Wina ini mengalami total 1,977 serangan rasis. Mayoritas terjadi secara online, menurut sebuah laporan.

Pekerjaan Keberanian Sipil dan Anti-Rasisme (ZARA) yang berbasis di Wina mengatakan dalam Laporan Rasisme 2021 bahwa sekitar 1.117 posting rasis dibagikan di media sosial dan platform online lainnya.

Sementara itu, terdapat 273 serangan rasis di tempat umum, dan 185 orang menjadi sasaran perlakuan rasis di sektor jasa dan hiburan, seperti dilansir Anadolu Agency, Selasa, 22 Maret 2022.

Laporan tersebut menambahkan bahwa sebanyak 112 serangan rasis di lembaga dan organisasi publik dan 104 serangan rasis dalam kehidupan kerja. Selain itu, 84 retorika rasis atau ujaran kebencian muncul di media cetak dan politik.

Menurut laporan itu, perempuan menghadapi rasisme dua kali lebih sering daripada laki-laki di tempat umum, dan hanya 22 persen korban yang melaporkan kepada ZARA tentang serangan rasis. Sedangkan sebagian besar kasus yang tercatat dilaporkan oleh pihak ketiga.

Memperhatikan bahwa laporan tahun ini berfokus pada rasisme struktural dan institusional, pernyataan tersebut mengutip sebagai contoh rasisme institusional, insiden tahun 2020.

Di mana ketika itu, polisi di Austria menggunakan kekerasan yang tidak proporsional terhadap 30 aktivis dan akademisi Muslim, termasuk Farid Hafez, seorang profesor ilmu politik terkenal.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jelang Hari Buruh Sedunia, Polda DIY Serahkan Bantuan Sembako

Mata Indonesia, Yogyakarta – Memperingati Hari Buruh Sedunia, Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan, S.I.K., M.H., menyerahkan bantuan sembako kepada Koperasi Konsumen Persatuan Buruh DIY di Gedung Pertemuan Bumi Putera Yogyakarta, Pakualaman, Kota Yogyakarta, Selasa (30/4/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini