Di Ambang Kepunahan, Ribuan Anggota ISIS Menyerah di Suriah

Baca Juga

MINEWS, INTERNASIONAL – Terancam habis dibasmi pasukan gabungan yang dibantu militer AS, ribuan pendukung teroris ISIS di kantong perlawanan terakhir mereka di Suriah Timur berbondong-bondong menyerahkan diri.

Terbaru, sekitar 500 pria telah meninggalkan kantong perlawanan tersebut dan menyerah dalam dua hari terakhir kepada pasukan Kurdi, itu pun belum termasuk total ribuan perempuan pendukung ISIS dan anak-anak.

Militan ISIS dari Irak, Belgia, Prancis, dan negara lain duduk bersama-sama di gurun di bawah penjagaan ketat pasukan koalisi. Sekitar satu kilometer dari tempat tersebut tampak sekelompok perempuan dan anak-anak.

Berjumlah sekitar 2.000 orang perempuan dan anak-anak, mereka lantas diamankan ke dalam truk dan dibawa ke tempat lain untuk menjalani pemeriksaan, apakah menyimpan bahan peledak atau tidak. Lalu nantinya akan diserahkan untuk diungsikan bersama ribuan lainnya di kamp pengungsian.

Dari hasil pemeriksaan, pasukan gabungan menemukan fakta bahwa meskipun telah menyerah, perempuan-perempuan ini masih setia kepada ISIS dan menunggu waktu untuk bisa bergabung kembali.

Salah seorang pekerja bantuan dari AS David Eubank berkata telah menangani ratusan orang selama beberapa hari terakhir di tenda dekat area pengecekan keluarga ISIS. Ia berkata banyak anak-anak yang ikut terluka akibat serangkaian serangan pembasmian ISIS belakangan ini.

Eubank mengatakan sekitar 20 ribu orang telah mengungsi selama sebulan terakhir, dan menurut perkiraannya hanya beberapa ribu orang saja yang masih tersisa di Baghouz. Kelompknya bernama Free Burma Rangers telah memberikan bantuan medis kepada banyak orang yang mengalami cedera parah.

“Kami melihat 12 anak yang meninggal sejak kami di sini, dan merawat lebih dari 2.000 orang yang terkena luka mortir dan senjata api,” ujar Eubank, seperti dikutip dari ABC, Rabu 6 Maret 2019.

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini