Debat Panas soal Komunis dan Kapitalis, Mahfud MD Kunci Hidayat Nur Wahid

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Entah apa sebabnya, pentolan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengusik Menteri Koordinator (Menko) bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD sehingga terjadi perdebatan soal komunisme dan kapitalisme di Indonesia.

Awalnya, Minggu 11 Oktober 2020, Mahfud mempertanyakan sikap sebagian masyarakat yang tidak jelas menuduh pemerintah, saat meributkan film G30S pemerintah dituding pro-komunisme. Sedangkan saat meributkan UU Ciptaker dituduh pro kapitalisme.

Mahfud menduga tudingan itu karena konsep penerapan Pancasila tak pernah jelas, sehingga semua pemerintah selalu dituding menyeleweng dari Pancasila seperti Bung Karno sampai dengan Soeharto dan presiden sesudahnya.

Mahfud mencuitkan buah pikirannya itu melalui akun twitter miliknya dan salah satunya yang membalas tweet itu adalah Hidayat Nur Wahid.

Mantan Presiden PKS itu membalas bahwa pemerintah NKRI yang berPancasila wajib meributkan/menolak komunisme dan kapitalisme setiap waktu.

Mahfud pun meresponsnya dengan pernyataan pendahuluan, “Gagal paham Ustadz.” Sebab, pernyataan Hidayat seolah setuju pemerintah dituduh menjalankan komunisme dan kapitalisme sekaligus.

Pernyataan Mahfud itu membuat Hidayat Nur Wahid tersulut dan membalas dengan kata pendahulan, “Lho. Saya memang kritisi agar NKRI yg berPancasila jg meributkn Komunisme&Kapitalisme sepanjang waktu,tapi kok diplintir jadi “tuduhan”? Antum gagal paham,Prof.”

Komentar itu pun dibalas Mahfud yang langsung menutup diskusi tersebut. Pernyataan terakhir Hidayat itu membuat Menko Polhukam menjadi jelas bahwa politisi PKS tersebut sama seperti dirinya menolak komunisme dan kapitalisme serta pro Pancasila.

Setelah itu Mahfud membuat pernyataan pamungkasnya dengan mempertanyakan alasan Hidayat membalas tweetnya. Sebab Mahfud membuat cuitan untuk menjawab “tuduhan” orang yang saling bertentangan itu.

“Bkn tuduhan dari antum. Terimakasih sempat berdiskusi.”

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Dekan Adab UINSA dicopot, SEMA PTKIN angkat bicara

Mata Indonesia, Surabaya – Senat Mahasiswa (SEMA) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia turut merespon terkait dengan pencopotan Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya yang dinilai sepihak dan tanpa proses yang jelas. Pencopotan yang dilakukan oleh Rektor UIN Surabaya, Prof Akhmad Muzakki, memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk mahasiswa dan civitas akademika UIN Surabaya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini