Dear Pengusaha, Jangan Hanya Mikirin Insentif Dong! Bantu Pemerintah Cegah Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sejatinya, pengusaha di Indonesia seharusnya tidak hanya memikirkan diri sendiri dengan meminta insentif yang berlebihan. Apalagi di menghadapi dampak virus Corona atau COVID-19, mereka perlu memikirkan aspek kemanusiaan dengan membantu pemerintah.

Peneliti Senior Institute Developing Enterpreneurship Sutrisno Iwantono beralasan, adanya kasus COVID-19 mempunyai dampak ekonomi. Pemerintah pun sudah menerbitkan langkah-langkah stimulus jilid 1 dan jilid 2, ada relaksasi moneter, dukungan fiskal, penundaan pembayaran kredit bank, serta keringanan pajak PPh Pasal 21 dan Pasal 25, walaupun tidak semua sektor mendapatkannya.

“Kepada pengusaha dan seluruh lapisan masyarakat marilah kita berkorban untuk sementara, demi kepentingan yang lebih besar ke depan,” kata Iwantono di Jakarta, Minggu 15 Maret 2020.

Ia menambahkan, anggaran pemerintah sangat terbatas dan tentu harus ada prioritas. Bahkan, katanya, pengusaha bisa memberikan bantuan kepada pemerintah pusat maupun daerah untuk membantu menangani COVID-19.

“Saya baca berita Cristiano Ronaldo pemain klub Liga Italia Juventus saja merelakan jaringan hotel mewahnya dijadikan rumah sakit, dan memberikan pelayanan gratis kepada semua pasien terdampak virus Corona. Mestinya orang kaya di Indonesia punya juga kemampuan seperti itu, kita tunggu,” katanya.

“Dalam situasi seperti ini kita dituntut kebersamaan, aspek kemanusiaan yaitu penyelamatan kesehatan masyarakat harus didahulukan. Biarlah pemerintah bisa prioritaskan aspek kemanusiaan,” kata Iwantono.

Menurut dia, tidak ada gunanya jika pengusaha memperoleh keuntungan namun banyak masyarakat meninggal. Lebih baik fokus pencegahan penyebaran COVID-19 ini diprioritaskan agar tidak menjadi bencana kemanusiaan.

Apalagi, katanya, saat ini, ada kritik dan keluhan dari masyarakat bahwa rumah sakit dan tenaga medis belum siap. Banyak orang ingin tes terinfeksi atau tidak, tetapi tidak terlayani dengan baik dan banyak rumah sakit yang tidak dapat melakukan.

Sementara itu masyarakat juga kesulitan mencari masker dan hand sanitizer. “Saya mencari infrared thermometer sulit sekali, kalaupun ada harganya selangit dan harus menunggu pesanan yang memerlukan waktu lama,” katanya.

Ia mengatakan, sebaiknya anggaran pemerintah diprioritaskan dulu untuk pengadaan keperluan-keperluan penanganan COVID-19, seperti penyiapan tenaga medis dengan seluruh perlengkapannya.

“Kita belum melihat ada kegiatan massal pembersihan dan menyemprot disinfektan di lingkungan tempat kerja dan tempat umum lainnya, tempat ibadah, di rumah-rumah dan di kampung-kampung sambil melakukan edukasi pada masyarakat,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini