MINEWS, JAKARTA – Â Baru-baru ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjawab sindiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal kebiasaan eksekutif melakukan studi banding ke luar negeri. Anies kemudian menyinggung soal kemampuan berbahasa internasional atau Inggris penting untuk pemimpin yang berangkat ke luar negeri.
Menanggapi hal ini, Pengamat politik dari President University, Muhammad A.S Hikam mengatakan bahwa dari sisi perpektif politik, pernyataan AB bisa saja sebagai salah satu cara untuk berkampanye dan menaikkan citra, terutama sebagai sosok yang punya kemampuan berbahasa asing.
Tentunya menjadi pemimpin negara, kata Hikam, idealnya menguasai bahasa internasional seperti bahasa Inggris.
“Soal kefasihan itu relatif dan tak harus, yang terpenting bisa berkomunikasi dengan partner bicara,” ujarnya kepada Mata Indonesia News, Sabtu 17 Agustus 2019.
Lalu, kata Hikam, Presiden RI tidak harus selalu berbahasa asing. Ia memberikan contoh, Presiden Soeharto tetap berwibawa dan dihormati seluruh dunia walaupun beliau selalu berbahasa Indonesia dalam acara resmi internasional.
Maka ia menyarankan kepada AB agar lebih fokus pada kinerjanya sebagai gubernur DKI Jakarta. “Saran saya, jadilah pemimpin yang bukan hanya berkata, tapi juga mewujudkan apa yang dikatakan,” kata dia.