Dari Sepi Jadi Ramai, Jurus Jitu Kulon Progo Hidupkan Kembali Pasar Tradisional dengan Konsep Tematik

Baca Juga

Mata Indonesia, Kulon Progo – Dinas Perdagangan (Disdag) Kulon Progo tengah menggagas konsep branding pasar tematik yang akan diterapkan di empat pasar tradisional.

Inisiatif ini menjadi salah satu strategi untuk menghidupkan kembali pasar tradisional yang belakangan ini mulai sepi pengunjung.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdag Kulon Progo, Riyadi Sunarto, mengakui bahwa kondisi sejumlah pasar saat ini mengalami penurunan kunjungan.

Ia menyebut, perubahan pola belanja masyarakat membuat pasar tradisional harus berbenah agar kembali diminati.

Salah satu inovasi yang diusung yaitu pengembangan pasar dengan konsep tematik.

“Setiap pasar tradisional nantinya akan memiliki tema yang berbeda-beda,” jelas Riyadi, Rabu 9 Juli 2025.

Menurutnya, konsep pasar tematik diyakini mampu menarik minat pengunjung karena menghadirkan pengalaman berbelanja yang sesuai dengan minat tertentu, misalnya pasar kuliner yang menghadirkan beragam makanan khas.

Namun demikian, penerapan pasar tematik ini masih dalam tahap kajian mendalam.

Disdag masih mengkaji kebutuhan pasar, karakteristik konsumen, hingga aspirasi masyarakat agar konsep ini benar-benar mampu meningkatkan trafik kunjungan dan volume transaksi di pasar tradisional.

“Yang saat ini hampir direalisasikan adalah Pasar Sentolo dengan tema rest area,” ungkapnya.

Pasar Sentolo yang berada di jalur strategis Jalan Wates–Yogyakarta diproyeksikan sebagai tempat persinggahan, terutama bagi pengendara truk logistik.

Area depan pasar akan ditata sebagai rest area yang dilengkapi dengan pedagang makanan dan fasilitas istirahat.

Selain Pasar Sentolo, ada juga tiga pasar lain yang menjadi sasaran revitalisasi tematik, yakni Pasar Wates, Pasar Bendungan, dan Pasar Kranggan.

Untuk Pasar Wates, Disdag mempertimbangkan pengembangan sebagai pasar kuliner siang dan malam yang akan difokuskan di lantai dua.

Namun, opsi lainnya adalah menjadikan Pasar Wates sebagai sentra elektronik atau tekstil, tergantung hasil kajian ke depan.

Sebagai bagian dari upaya modernisasi, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo juga telah memperkenalkan sistem pembayaran digital di pasar tradisional.

Wakil Bupati Kulon Progo, Ambar Purwoko, menyampaikan optimismenya bahwa digitalisasi transaksi akan mempercepat kebangkitan pasar tradisional.

“Di era serba digital ini, pasar tradisional juga harus beradaptasi agar bisa kembali menarik minat pembeli,” tegasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Dukungan Gizi Gratis untuk Anak di Wilayah Terpencil Melalui MBG

Oleh: Edward Likhumahuwa (* Upaya pemerintah memperluas jangkauan layanan gizi bagi anak dan balita di wilayah terpencil melalui program Makan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini