Dapat 1 Juta Vaksin Pfizer, BIN Gencarkan Vaksinasi di Bontang

Baca Juga

MATA INDONESIA, BONTANG – Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Kalimantan Timur atau Binda Kaltim kembali menggencarkan vaksinasi ke sejumlah wilayah. Vaksinasi bakal dilancarkan lantaran Binda Kaltim mendapat stok sebanyak 1 juta dosis vaksin merk Pfizer dari pemerintah pusat.

“BIN dapat 1 juta dosis dan harus dihabis kan bulan November dan Desember ini,” ujar Korwil Binda Kaltim Bontang, Nikaolus, Rabu 17 November 2021.

Ia mengungkapkan bahwa sejauh ini total vaksinasi yang dilakukan Binda Kaltim mencapai 75.580 penerima.

“Saat ini segitu. Mulai hari ini kita gencarkan lagi termasuk yang di Bontang,” katanya.

Vaksinasi lanjutan Binda Kaltim akan kembali digelar pada 23 November nanti, dengan jumlah vaksin sebanyak 4.500 dosis.

Namun untuk jadwal lokasi belum ditentukan. Sebab pihaknya baru akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam hal ini Dinas Kesehatan.

“Belum kita tahu. Tunggu infonya. Khusus di Bontang belum di mana dan berapa jumlah dosis yang akan disalurkan,” ujarnya.

Adapun total capaian vaksinasi di Bontang terbagi menjadi dua kelompok penerima. Yakni untuk pelajar usia 12 hingga 16 tahun dengan 43.125 penerima dan kelompok masyarakat umum sebanyak 32.455 penerima.

Adupun cakupan vaksin di 6 daerah di Kaltim yakni:
– Samarinda dengan capaian 6.671 penerima
– Balikpapan 39.863 penerima
– Bontang 13.520 penerima
– Kabupaten Kutai Kartanegara 7.132 penerima
– Kabupaten Penajam Paser Utara 5.224 penerima
– Kabupaten Paser sebanyak 3.170 penerima

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

A2RTU Gelar Expo Sistem Refrigerasi dan Tata Udara Pendukung Ketahanan Pangan dan Net Zero Emission

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketahanan pangan menjadi isu yang masif didengungkan oleh pemerintah. Terlebih, saat ini Indonesia bersiap menyongsong Indonesia Emas 2045. Di sisi lain, dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Ketahanan Pangan (BKP) yang kini diubah menjadi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) Tahun 2020-2024 menyebut bahwa pembangunan pangan di Indonesia masih menghadapi masalah. Utamanya, terkait dengan penyediaan (supply) pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini