MATA INDONESIA, JAKARTA-Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina berpengaruh pada harga pangan dunia khususnya gandum, Untuk itu, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa kondisi seperti ini dapat berpotensi terhadap kenaikan harga roti dan mie instan.
Pengaruh tersebut cukup besar, pasalnya 30 sampai 40 persen gandum yang di impor dunia berasal dari Rusia dan Ukraina bahkan Indonesia masih mengimpor gandum dari sana.
“Hati-hati yang namanya komoditas pangan dunia ini naik semuanya utamanya gandum. Kita juga impor gandum gede banget, 11 juta ton, impor gandum kita. Ini hati-hati,” jelas Jokowi dalam acara Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional di Kota Medan Sumatera Utara, Kamis 7 Juli 2022.
“Yang suka makan roti, yang suka makan mie bisa harganya naik, karena apa? Ada perang di Ukraina,” lanjutnya.
Dalam pertemuannya beberapa waktu ke Rusia dan Ukraina Presiden Jokowi sempat menanyakan secara langsung pada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai ketersediaan stok gandum. Berdasarkan informasi yang didapatkan, Jokowi menyebut stok gandum di kedua negara berlimpah hanya saja tidak bisa dijual ke negara lain.
“Di Ukraina saja ada stok gandum waktu ke sana saya tanya langsung ke Presiden Zelensky berapa stok yang ada di Ukraina. 22 juta ton. Stok enggak bisa dijual. Kemudian ada panen baru ini, 55 juta ton. Artinya, stoknya sudah 77 juta ton,” katanya.
“Di Rusia sendiri saya tanya ke Presiden Putin, ada berapa stok (gandum) di Rusia 137 juta ton. ” imbuh Jokowi.
Dampak perang di Rusia dan Ukraina dirasakan betul oleh sejumlah negara di Afrika dan Asia yang saat ini sudah mulai mengalami krisis pangan karena ketergantungan terhadap stok gandung dari kedua negara tersebut.
“Karena barang itu tidak bisa ke luar dari Ukraina, enggak bisa ke luar dari Rusia, di Afrika dan beberapa negara di Asia sudah mulai yang namanya kekurangan pangan akut sudah mulai yang namanya kelaparan, bayangkan,” ujarnya.
Meskipun Indonesia tidak mengalami krisis serupa karena memiliki bahan pokok beras tetapi Jokowi kembali mengingatkan pada masyarakat untuk memanfaatkan lahan-lahan yang ada untuk menanam serta memproduksi kebutuhan pangan sendiri.