Curah Hujan di Atas Normal Bakal Terjadi di Sebagian Besar Wilayah Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebagian besar atau 70 persen wilayah Indonesia menurut prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berpotensi diguyur hujan dengan intensitas di atas normal.

Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati daerah itu ada di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.

“Dengan kenaikan rata-rata curah hujan pada kisaran. Ini sangat perlu diwaspadai kenaikan curah hujan mencapai 91 persen hingga 300 persen,” ujar Dwikorita, Senin 10 Oktober 2022.

Dwikorita menyebut secara umum curah hujan di wilayah Indonesia berada pada kategori menengah hingga tinggi.

Padahal, menurut Dwikorita, saat curah hujan di atas normal tersebut belum mencapai puncak musim hujan.

Wilayah selatan Pulau Sumatera serta Kepulauan Riau kemungkinan besar mengalami kenaikan curah hujan rata-rata antara 21 hingga 100 persen.

Sedangkan, di bagian tengah dan selatan Indonesia seperti Pulau Kalimantan kenaikan rata-rata sebesar 11 persen hingga 138 persen dari normalnya.

Maka, masyarakat dan pemerintah harus bersiap diri agar banjir yang akan datang bisa diantisipasi dengan baik.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini