MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Wabah corona atau Covid-19 terdeteksi di salah satu kamp pengungsian etnis Rohingya, di selatan Bangladesh, menurut laporan pemerintah setempat pada Kamis 14 Mei 2020.
Di kamp tersebut, terdapat sekitar satu juta pengungsi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran virus akan menyerang lebih banyak orang.
“Beberapa pengungsi menjalani tes, dan positif Covid-19,” kata seorang pejabat Bangladesh, mengutip Reuters.
Pejabat tersebut berkata, selain pengungsi Rohingya, ada juga orang lainnya yang berasal dari Host Population, atau warga lokal yang tinggal di luar kamp, yang juga terinfeksi virus mematikan asal Wuhan tersebut.
Komisioner Penanganan Pengungsi dan Repatriasi Bangladesh Mahbib Alam Talukder berkata, merka yang sudah terkonfirmasi positif kini harus dipindahkan ke pusat isolasi yang telah disediakan.
Para pekerja kemanusiaan telah mengingatkan soal potensi bencana kemanusiaan jika terjadi wabah korona di kamp-kamp pengungsian di luar Cox’s Bazar. Saat ini, kamp pengungsi Rohingya terpusat di wilayah tersebut.
Sebanyak 60 ribu hingga 90 ribu pengungsi berjejalan di setiap kilometer persegi di kamp itu. Lusinan keluarga saling berbagi ruang di kamp tersebut. Lebih dari 730 ribu Rohingya dari Myanmar tiba di Bangladesh pada akhir 2017.
Mereka melarikan diri dari kampung halamannya, Rakhine setelah ada operasi militer Myanmar. Myanmar kini menghadapi dakwaan melakukan genosida terhadap Rohingya di International Court of Justice yang berkedudukn di Den Haag, Belanda.