Covid-19 Mengganas di Jepang, Ini Imbauan KBRI untuk Semua WNI

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kedutaan Besar RI (KBRI) di Tokyo meminta semua WNI agar waspada dengan perkembangan buruk meningkatnya kasus Covid-19 belakangan ini di Jepang.

Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi berkata, WNI sebaiknya mengurangi aktivitas berpergian, kecuali untuk keperluan mendesak.

“Saya meminta seluruh WNI di Jepang, pertama untuk patuh kepada pemerintah Jepang dalam hal protokol kesehatan Jepang dan aturan lainnya seperti keluar masuk Jepang,” kata Heri, dalam video yang dirilis akun medsos KBRI Tokyo, seperti dilihat pada Kamis 7 Januari 2021.

Sebagai informasi, pemerintah Jepang kembali menetapkan status darurat corona di Tokyo dan tiga daerah sekitarnya yakni Kanagawa, Chiba, dan Saitama. Kebijakan tersebut berimbas pada 30 persen penduduk Jepang dan akan berlaku mulai Jumat 8 Januari 2021.

“Tingkatkan kehati-hatian dan kurangi bepergian terutama ke tempat-tempat ramai kecuali untuk kepentingan yang sangat mendesak,” ujar Heri.

Pemberlakuan status darurat ini dikeluarkan setelah kasus virus corona mencapai rekor baru di ibu kota Tokyo mencapai 2.400 kasus baru.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini