MATA INDONESIA, NEW DEHLI – Semua pelancong yang sudah tak sabar berwisata ke Taj Mahal kini harus gigit jari. Destinasi bersejarah itu batal dibuka setelah pemerintah India menilai adanya risiko tinggi penularan Covid-19 yang bisa jadi tak terkendali lagi.
Pemerintah setempat sudah menerbitkan regulasi baru pada Minggu 5 Juli 2020 lalu. Isinya terkait dengan perpanjangan karantina dan penutupan Taj Mahal, serta sekitar wilayah Agra.
Mengutip Channel News Asia, Senin 6 Juli 2020, Taj Mahal sudah ditutup sejak Maret 2020 lalu. Berdasarkan aturan baru, tak dicantumkan sampai kapan karantina dan penutupan Taj Mahal berlanjut.
“Demi kepentingan publik, telah diputuskan bahwa pembukaan monumen di Agra tidak akan disarankan pada saat ini,” tulis pernyataan resmi pejabat setempat.
Agra, salah satu klaster besar pertama virus di India, tetap menjadi kota yang paling parah terkena dampaknya, tepatnya di Uttar Pradesh, negara bagian berpenduduk terpadat di negara itu.
Angka infeksi Covid-19 India meningkat pada laju tercepat dalam tiga bulan terakhir.
Pada hari Minggu, Kementerian Kesehatan setempat melaporkan rekor harian dengan lonjakan 24.850 kasus baru dan lebih dari 600 kematian. Laporan membuat total keseluruhan infeksi Covid-19 di India menjadi 673.165 kasus, mendekati Rusia, negara ketiga yang paling terpengaruh secara global.
Keputusan yang tetap yang di ambil pemerintah india untuk mencegah penyebaran virus corona karena taj mahal sendiri merupakan destinasi yang sangan diminati baik dalam maupun luar negeri #KomenPositif