Corona Ancam Ekonomi Global, Rupiah Ditutup Melemah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS ditutup melemah di akhir perdagangan Kamis, 5 Maret 2020.

Mengutip data RTI Bussines, mata uang garuda ditutup pada posisi Rp 14.170 per dolar AS atau melemah 0,39 persen.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan laju rupiah hari ini masih dibayangi oleh penyebaran virus corona.

Penyebarannya di Cina memang sudah mereda. Namun kini yang dicemaskan adalah penyebaran di negara-negara lain yang kian masif. Mengutip data satelit pemetaan ArcGis per pukul 07:23 WIB, jumlah kasus corona di seluruh dunia mencapai 95.125 jiwa. Korban jiwa juga semakin bertambah menjadi 3.254 orang.

“Ini semakin membuat cemas, karena ada kemungkinan virus bisa menyebar dengan cepat,” ujar Ibrahim sore ini.

Selain itu, pergerakan rupiah juga dipengaruhi oleh pernyataan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva. Ia mengatakan, prospek ekonomi global telah bergeser ke skenario yang lebih mengerikan karena penyebaran virus corona tidak terdeteksi.

IMF pun mengumumkan paket bantuan 50 miliar dolar AS untuk membantu memerangi virus corona. “Uang tersebut tersedia segera dan untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan negara berkembang,” kata Ibrahim menirukan ucapan menurut Georgieva.

Sementara dari dalam negeri, isu perlambatan pertumbuhan ekonomi global akibat virus corona yang sudah menyebar di berbagai negara berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Pemerintah pun memproyeksi pertumbuhan ekonomi tidak akan sesuai dengan yang diinginkan oleh pemerintah yang tadinya 5,0 persen sampai 5,4 persen menjadi 4,7 persen sampai 5 persen.

“Guna untuk mempertahankan PDB di level 5 persen, maka pemerintah pun saat ini tengah merancang berbagai strategi untuk memitigasi hal-hal yang tidak diinginkan. Salah satunya, adalah pemberian insentif atau relaksasi untuk memacu industri dalam negeri agar bertumbuh.Di samping itu Bank Indonesia (BI) hari ini kembali melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi di perdagangan DNDF,” ujar Ibrahim.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini