Cina Sebut AS Tukang Sabotase

Baca Juga

MATA INDONESIA, BEIJING –  Cina mengecam kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken ke Indonesia. Beijing menggambarkan AS sebagai penyabotase usai Blinken menggemakan kekhawatiran regional mengenai tindakan agresif Negeri Tirai Bambu.

Dalam pidatonya di Universitas Indonesia, Blinken mendefinisikan tatanan berbasis aturan yang ada memberikan hak kepada semua negara untuk memilih jalan mereka sendiri, bebas dari paksaan dan intimidasi.

“Ini bukan tentang kontes antara wilayah AS-sentris atau wilayah Cina-sentris. Indo-Pasifik adalah wilayahnya sendiri. Itu sebabnya ada begitu banyak perhatian, dari Asia Timur Laut hingga Asia Tenggara, dan dari Sungai Mekong,” kata Blinken dalam pidatonya.

“River to the Pacific Islands, tentang tindakan agresif Beijing, mengklaim laut lepas sebagai miliknya, mendistorsi pasar terbuka melalui subsidi kepada perusahaan yang dikelola negara, menolak ekspor atau mencabut kesepakatan untuk negara-negara yang kebijakannya tidak disetujui, terlibat dalam ilegal, kegiatan penangkapan ikan yang tidak dilaporkan dan tidak diatur. Negara-negara di kawasan ini ingin perilaku ini berubah,” tuutrnya.

Menanggapi pernyataan tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Wang Wenbin mengatakan pada konferensi pers reguler bahwa kebijakan Amerika Serikat terhadap Beijing adalah kontradiksi karena meneriakkan ancaman Cina sambil mengklaim AS tidak menginginkan konflik.

“Pendekatan kontradiktif seperti itu tidak sesuai dengan semangat pertemuan antara kepala negara Cina dan AS dan hampir tidak akan diakui oleh negara-negara di kawasan itu,” kata Wang, yang memperingatkan agar tidak menarik garis ideologis, menciptakan klik dan menghasut blok konfrontasi.

“Ini harus menjadi promotor dialog dan kerja sama di kawasan, bukan penyabotase yang mendorong perpecahan antara negara-negara kawasan dan merusak solidaritas dan kerja sama regional,” sambungnya, melansir News Week, Rabu, 15 Desember 2021.

Blinken tiba di Indonesia dalam rangkaian kunjungan ke kawasan Asia Tenggara, sekaligus untuk menegaskan Kemitraan Strategis AS-Indonesia yang kuat, serta arti penting kawasan Indo-Pasifik.

Usai menyambangi Indonesia, diplomat top AS itu diagendakan mengunjungi Malaysia dan Thailand.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini