Cina Ingin Jalin Hubungan dengan Taliban

Baca Juga

MATA INDONESIA, BEIJING – Cina siap membangun hubungan baik dan kooperatif dengan kelompok Taliban. Negeri Tirai Bambu menjadi negara pertama di dunia yang melontarkan pernyataan tersebut , setelah Taliban menguasai Afghanistan.

Beijing berusaha untuk mempertahankan hubungan dengan Taliban, di saat negara-negara lain menarik staf diplomatiknya. Untuk diketahui, Cina berbagi perbatasan seluas 76 kilometer (47 mil) yang terjal dengan Afghanistan.

Cina telah lama khawatir Afghanistan menjadi titik pementasan bagi gerakan separatis minoritas Uighur di wilayah perbatasan sensitif Xinjiang. Tetapi pajabat Taliban yang bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Tianjin bulan lalu, menjanjikan bahwa Afghanistan tidak akan digunakan sebagai basis bagi militan.

Sebagai gantinya, Cina menawarkan dukungan ekonomi dan investasi untuk rekonstruksi di Afghanistan. Sebelumnya, Cina mengatakan pihaknya menyambut baik kesempatan untuk memperdalam hubungan dengan Afghanistan – sebuah negara yang selama beberapa generasi telah didambakan karena kepentingan geo-strategisnya.

“Taliban telah berulang kali menyatakan harapan mereka untuk mengembangkan hubungan baik dengan Cina dan bahwa mereka menantikan partisipasi Cina dalam rekonstruksi dan pembangunan Afghanistan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying, melansir France24.

“Kami menyambut ini. Cina menghormati hak rakyat Afghanistan untuk secara mandiri menentukan nasib mereka sendiri dan bersedia untuk terus mengembangkan … hubungan persahabatan dan kerja sama dengan Afghanistan,” sambungnya.

Hua juga meminta Taliban untuk memastikan transisi kekuasaan yang mulus dan menepati janjinya untuk merundingkan pembentukan pemerintahan Islam yang terbuka dan inklusif dan memastikan keamanan warga Afghanistan serta warga negara asing.

Kedutaan Cina di Kabul tetap beroperasi, kata Hua, meskipun Beijing mulai mengevakuasi warga Cina dari negara itu beberapa bulan lalu di tengah situasi keamanan yang memburuk.

Dalam sebuah pernyataan pada Senin (16/8), Kedutaan Besar Cina  mengimbau warganya yang tersisa di Afghanistan untuk memperhatikan situasi keamanan dan tetap tinggal di dalam rumah.

Mempertahankan stabilitas keamanan setelah beberapa dekade dilanda perang akan menjadi pertimbangan utama Beijing, karena berusaha untuk mengamankan perbatasannya dan investasi infrastruktur strategis di negara tetangga Pakistan – rumah bagi Koridor Ekonomi Cina-Pakistan.

Bagi Beijing, pemerintahan yang stabil dan kooperatif di Kabul akan membuka jalan bagi perluasan Inisiatif Sabuk dan Jalan ke Afghanistan dan melalui negara-negara Asia Tengah, kata para analis.

Sementara itu Taliban mungkin menganggap Cina sebagai sumber penting investasi dan dukungan ekonomi, baik secara langsung atau melalui Pakistan – kepala pelindung regional pemberontak dan sekutu dekat Beijing.

China sejauh ini belum secara resmi mengakui Taliban sebagai pemimpin baru Afghanistan, tetapi Wang Yi menyebut mereka sebagai kekuatan militer dan politik yang menentukan selama pertemuan bulan lalu di Tianjin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini