MATA INDONESIA, JAKARTA – Tokoh Yahudi, Rabbi Schlomo Hofmeister mengatakan, para penembak terlihat profesional dan terlatih saat melakukan aksinya. Ia salah satu saksi saat sejumlah pria bersenjata menembaki orang-orang tak berdosa di sekitar bar dan pub di pusat kota Wina.
Saat itu warga Austria tengah menikmati malam terakhir sebelum pemberlakuan new lockdown dimulai menyusul serangan virus Corona gelombang kedua. Akan tetapi justru petaka yang hadir, para pria bersenjata memberondong mereka dengan peluru.
Serangan teroris tersebut menyebabkan empat orang meninggal dunia dan 22 orang lainnya luka-luka.
“Dia menembang seperti seorang profesional dan terlatih. Dia tidak terlihat bingung dan dia juga tidak menembak secara acak. Itu sangat bertarget dan terkoordinasi dengan baik, seperti seorang pejuang,” ungkap Hofmeister, melansir CNN, Kamis, 4 November 2020.
Rabbi Hofmeister menyaksikan serangan mengerikan itu dari rumahnya di dekat Sinagog Seitenstettengasse, di mana dia memberikan pengajaran agama. Ia kemudian menghubungi pihak kepolisian bahwa sekawanan pria bersenjata tengah menyerang bar dan pub.
Sementara seorang pelayan di Café Theo, Jimmy Eroglu menggambarkan bagaimana para tamu yang duduk di meja luar tiba-tiba bergegas memasuki restoran saat suara tembakan terdengar.
“Saya pergi untuk melihat dan bertanya ‘apa yang terjadi?’ dan mereka mengatakan ada penembakan, kemudian saya mendengat dengan pasti sedikitnya 15 hingga 20 tembakan,” kata Eroglu.
“Saya masih tidak percaya ini. Awalnya saya pikir saya berada di suatu tempat di AS. Ini hanyalah yang kita lihat di Amerika, atau Irak, atau Afganistan, tetapi tidak di sini, di Austria,” sambungnya.