MATA INDONESIA, JAKARTA – Erick Thohir dikenal sebagai pengusaha yang suka beli saham klub-klub olahraga dari basket hingga sepak bola. Menteri BUMN itu menceritakan awal mulanya.
Erick pernah mengakuisisi saham klub NBA, Philadelphia 76ers (2012-2013). Saat itu, kepemilikan sahamnya masih minoritas.
Kemudian, Erick membeli saham Inter Milan di 2013. Bahkan, saat itu dia juga menjabat sebagai presiden klub. Ketika itu, dia menjadi pemilik mayoritas dengan 70 persen saham.
Erick juga pernah menjadi pemegang saham mayoritas klub Amerika Serikat, DC United. Bersama Jason Levin, dia memmiliki 78 persen saham.
Kini, Erick tak lagi menjadi pemegang saham di klub-klub tersebut. Bersama Inter Milan, dia melepas semua sahamnya di 2019. Saat mengakuisisi Nerazzurri, kondisi keuangan klub sedang tidak bagus.
Menurut Erick, keputusannya memiliki saham klub-klub tersebut berawal dari mimpi-mimpinya. Dia tak ingin mimpi itu hanya sekadar mimpi.
“Kita punya mimpi-mimpi. Kalau nggak dijalani, ya jadinya sekadar mimpi saja. Kebetulan saya senang media, sport, dan waktu itu saya tertantang. Sebenarnya saya ingin bangun sport di Indonesia, tapi ekosistemnya belum siap. Di dunia olahraga Indonesia income tv belum menjadi utama, tapi lebih banyak dari sponsor, ticketing,” ujar Erick, di channel YouTube V Entertainment.id bersama Nanda Persada.
“Kalau di Eropa dan America, justru mayoritas income klub olahraga atau liga berasal dari televisi. Saya mencoba investasi pertama di 76ers, klub NBA asal Philadelphia tapi masih minoritas,” katanya.
“Sebagai pebisnis, saya mencoba berani memiliki saham mayoritas di klub MLS DC United. Yang tadinya di 76ers 11 persen, di DC United jadi 78 persen. Akhirnya keterusan dan membeli saham Inter Milan,” ungkapnya.