Cerita Christian Eriksen Sempat Meninggal Selama Lima Menit

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Christian Eriksen mengaku sempat meninggal selama lima menit saat mengalami henti jantung pada Piala Eropa 2020 lalu.

Eriksen mengalami henti jantung saat Denmark menghadapi Finlandia di Piala Eropa 2020 yang berlangsung pada 2021.

Mantan pemain Tottenham Hotspur itu sempat meninggal selama lima menit. Beruntung, berkat bantuan sigap dari tim medis, jantung Eriksen kembali berdetak hingga kini.

Dalam wawancara bersama televisi Denmark, DR1, Eriksen mengatakan sempat meninggal selama lima menit. Dia mengucapkan terima kasih pada semua orang yang membantu jantungnya berdetak lagi.

“Rasanya luar biasa mengetahui banyak prang menuliskan surat dan mengirimkan bunga. Hal itu membawa dampak besar. Mereka membuat saya bahagia. Di rumah sakit, mereka bilang saya terus mendapatkan karangan bunga,” kata Eriksen, dikutip dari The Sun, Rabu 5 Januari 2022.

“Rasanya sedikit aneh karena saya tidak menduga banyak orang mengirimkan bunga, karena saya sempat meninggal selama lima menit. Hingga kini, saya masih mendapatkan banyak surat dari fans dan juga kiriman bunga,” ujarnya.

Eriksen bersyukur masih hidup hingga kini. Semua tak lepas dari pertolongan tim medis yang sigap dan cepat sehingga nyawanya tertolong.

“Saya mengucapkan terima kasih pada orang yang menolong saya secara langsung, saya sudah berterima kasih pada tim dokter, rekan setim, dan keluarga mereka secara langsung,” ucapnya.

“Saya juga mengucapkan terima kasih atas surat-surat, email, dan bunga yang diletakkan di jalanan, baik di Italia dan Denmark,” ungkapnya.

Pada Desember lalu, Inter dan Eriksen sepakat memutus kontrak kerja sama karena kompetisi Serie A tidak memperbolehkan pemain menggunakan ring jantung.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini