MATA INDONESIA, JAKARTA – Kepanikan masyarakat Indonesia terhadap varian Omicron hasil mutasi Virus SARS-Cov-2 karena didorong cepatnya berita hoax soal varian tersebut menyebar.
Hal itu diungkapkan Epidemiolog Universita Indonesia, Pandu Riono yang dikutip Kamis 9 Desember 2021.
“Variant Omicron memang berbahaya, karena luasnya penyebaran berita hoax lebih cepat dan menimbulkan kepanikan banyak orang. Tidak perlu panik, walaupun sudah masuk, upaya responnya tetap sama, yaitu pencegahan dan perlindungan,” ujar Pandu.
Para ilmuwan top Amerika Serikat dan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebutkan varian tersebut sebenarnya tidak lebih buruk dari varian Virus Corona lainnya.
Namun mereka tetap mengingatkan perlu lebih banyak penelitian untuk menilai tingkat keparahan varian Omicron ini.
Optimisme itu tumbuh meski ada kekhawatiran global atas varian yang sangat bermutasi ini. Puluhan negara terpaksa memberlakukan kembali pembatasan dan meningkatkan kemungkinan lockdown.
Omicron kemungkinan lebih menular dibandingkan varian sebelumnya. Namun Omicron juga sangat tidak mungkin kebal terhadap vaksin, menurut WHO.