MINEWS, JAKARTA – Hari raya Idul Adha tinggal menghitung hari. Para hewan kurban pun sibuk nyalon, lho!
Maksud dari nyalon ini adalah kambing ataupun sapi yang sudah dibeli, dapat kamu rias. Mulai dari semir tanduk, potong kuku hingga cukur bulu agar sang kambing terlihat lebih menarik.
Nggak percaya? Coba deh jalan-jalan ke kota Ngawi. Tepatnya di Pasar besar Hewan yang ada di daerah sana.
Salah satu keluarga asal Maospati Kabupaten Magetan, menekuni pekerjaan unik sebagai perias sapi dan kambing. Nasimin dan dua anak lelakinya, Andik dan Eko, didatangi para pedagang hewan, untuk merapikan tanduk dan kukunya dengan tujuan untuk menarik minat konsumen dan cepat laku.
Sumadi, salah pedagang hewan ternak, mengatakan bahwa untuk sapi yang dirapikan adalah tanduk dan kukunya.
“Tanduk sapi jantan, biasanya dirapikan agar tidak terlalu runcing dan membahayakan manusia. Sedangkan tanduk sapi betina, dipotong dan dirapikan, agar terlihat lebih muda. Kuku kaki sapi juga dirapikan, untuk mencegah resiko terkilir, sehingga lebih sehat,” kata Sumadi.
Andik mengatakan bahwa setiap pasaran mereka biasanya merapikan 10 hingga 20 ekor hewan ternak. “Untuk merapikan tanduk dan kuku sapi, biayanya sekitar Rp 80 ribu hingga Rp 100 ribu. Sedangkan untuk merapikan tanduk kambing, baiyanya sekitar Rp 50 ribu,” kata dia.
Nasmin dan dua anaknya tersebut juga biasanya menawarkan jasa rias sapi dan kambing, dari pasar hewan di wilayah Kabupaten Ngawi, Magetan, Madiun dan Ponorogo.
Tak jarang, mereka juga dipanggil pemilik peternakan besar untuk merapikan sapi dan kambing di dalamnya. (Krisantus de Rosari Binsasi)