Cegah Penularan Covid-19, BNPB Kirim 3 Juta Masker ke Papua

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) turut memberikan kontribusi untuk menyukseskan gelaran PON Papua 2021. Untuk mencegah penyebaran Covid-19, BNPB mengirimkan tiga juta masker ke Papua.

Menurut Kepala BNPB yang sekaligus Ketua Satgas Nasional Ganip Warsito, bantuan tersebut diberikan agar helatan PON Papua bebas dari mengatakan kasus Covid-19.

“Ini akan menjadi indikator kesuksesan PON XX di tengah pandemi Covid-19,” ujarnya di Jakarta, Rabu 22 September 2021.

3 juta masker itu nantinya akan dialokasikan kepada masyarakat maupun mereka yang akan menyaksikan pertandingan secara langsung.

Selain itu, BNPB juga akan mengoperasionalkan mobil masker untuk menjangkau masyarakat secara lebih luas.

“Selain masker, untuk memastikan keamanan di tengah pandemi, BNPB juga mengirim antigen 3.000 boks dan hand-sanitizer 500 ribu botol. Semuanya dikirim sebelum kompetisi bergulir,” katanya.

Menurut Ganip, BNPB mengirimkan sejumlah bantuan logistik melalui pesawat Hercules TNI menuju beberapa tempat penyelenggaraan PON XX di Papua yang digelar pada awal Oktober 2021 nanti.

Pada pelaksanaan di lapangan, Ganip mengatakan, BNPB bersama Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional dan daerah serta mitra terkait lain di wilayah Papua membantu dalam pendistribusian logistik tersebut.

“Tak hanya itu, mereka juga menyiapkan maupun melatih para relawan daerah untuk mengedukasi maupun memonitor masyarakat untuk disiplin dalam penerapan protokol kesehatan,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini