Cegah Corona, Negara di Malaysia Melarang Warganya Salat Jumat Hari Ini

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Salat Jumat di seluruh Negara Bagian Perlis, Malaysia dibatalkan, hari ini 13 Maret 2020 untuk mencegah penyebaran corona Covid-19.

Raja Muda Perlis Duli Yang Maha Mulia Raja Perlis, Tuanku Syed Sirajuddin Ibni Almarhum Tuanku Syed Putra Jamalullail melalui surat edarannya memerintahkan umat Islam di wilayah itu mengganti salat jumat dengan salah Dzuhur.

Pengumuman raja tersebut disebarkan oleh Majlis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu Perlis (MAIPs) untuk mengantisipasi penyebaran corona Covid-19.

Keputusan menganjurkan Umat Islam mengganti salat jumat dengan dzuhur diambil Kamis 12 Maret 2020 malam setelah mereka berkonsultasi dengan Raja Muda Perlis tersebut.

“Selepas mendapat pandangan dan nasihat daripada Kementerian Kesihatan (KKM) mengenai perkembangan COVID-19, serta menerima panduan dan irshad daripada Jawatankuasa Fatwa Perlis, maka MAIPs bagi menjunjung titah perintah dan perkenan Duli Yang Maha Mulia Raja Perlis, Tuanku Syed Sirajuddin Ibni Almarhum Tuanku Syed Putra Jamalullail, dengan ini memutuskan agar solat Jumaat di seluruh Perlis pada 13 Mac 2020 digantikan dengan solat zohor di rumah masing-masing,” begitu bunyi surat edaran yang disebar di Perlis Malaysia, 13 Maret 2020.

Menurut data worldometer, jumlah kasus corona di Malaysia mencapai 158, sembilan di antaranya adalah kasus baru. Tidak ada laporan meninggal dunia dan yang sembuh total mencapai 26 kasus.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Swasembada Pangan dan Energi Jadi Pilar Kedaulatan Ekonomi Nasional

Indonesia menempatkan swasembada pangan dan energi sebagai prioritas utama dalam strategi pembangunan nasional. Langkah ini bukan sekadar ambisi politik, melainkan kebutuhan mendesak untuk membangun fondasi kemandirian ekonomi yang berkelanjutan. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan dukungan geografis yang strategis, Indonesia memiliki modal kuat untuk mewujudkan cita-cita besar ini. Dalam evaluasi enam bulan awal kepemimpinannya, Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian luar biasa di sektor pangan dan energi nasional. Hasil produksi pangan telah berhasil melebihi proyeksi awal dengan capaian bersejarah berupa stok beras dan jagung terbesar yang pernah dimiliki Indonesia. Sementara itu, di sektor energi, peresmian operasional perdana sumur Forel dan Terubuk di wilayah Natuna berhasil menambah kapasitas produksi sebesar 20 ribubarrel minyak dan 60 juta standar kaki kubik gas harian. Prestasi ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kapasitas nyata untuk mencapai kemandirian di kedua sektorvital tersebut. Konsep swasembada yang sesungguhnya tidak terbatas pada pemenuhan kebutuhandomestik semata. Seperti yang ditegaskan ekonom INDEF Muhammad Rizal Taufikurahman, swasembada berarti kemampuan memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus menghasilkan surplus untuk ekspor. Definisi ini menempatkan Indonesia tidakhanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan eksportir yang mampuberkontribusi pada pasokan global. Sektor pertanian telah membuktikan perannya sebagai tulang punggung ekonominasional. Sektor ini menjadi penyangga stabilitas sosial ekonomi masyarakat. Kontribusinya terhadap PDB menunjukkan bahwa investasi pada sektor ini akanmemberikan dampak berganda yang signifikan. Ketika produktivitas pertanianmeningkat, efeknya akan merambat ke sektor-sektor lain, menciptakan ekosistemekonomi yang lebih kuat dan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini