Catat, Pemerintah Jamin BPOM Tak Main-Main Beri Izin 6 Vaksin Covid19 Ini

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ada enam jenis vaksin Covid19 yang akan digunakan di Indonesia, namun Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan sangat berhati-hati dan tidak main-main ketika memberikan izin emergency use authorization (UEA).

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Minggu 20 Desember 2020.

Patokan BPOM dalam memberikan UEA tersebut menurut Muhadjir adalah aman dan efektif. Aman itu artinya tidak menimbulkan masalah kesehatan baru bahkan mengancam jiwa manusia, sedangkan efektif adalah vaksin itu bukan mampu meningkatkan imunitas manusia tetapi juga mampu menangkal virus SARS-Cov-2 penyebab Covid19.

“Kita tidak mungkin memvaksinasi yang sekadar aman tapi tidak efektif, apalagi yang tidak aman dan tidak efektif. Jadi bola sebetulnya ada di tangan BPOM atau yang disebut dengan Emergency Use Authorization,” kata PMK.

Hal senada diungkapkan Direktur Registrasi Obat BPOM Lucia Rizka Andalusia meski izin untuk keenam vaksin itu adalah izin kedaruratan namun syarat aman dan efektif tersebut menjadi patokan utama BPOM.

Dia menegaskan efektivitas keenam vaksin yang akan digunakan Indonesia juga digunakan sejumlah negara dan sampai saat ini dinilai bagus. Tetapi tetapi harus diuji BPOM sebelum mendapat izin EUA tersebut.

Keenam vaksin itu adalah Merah-Putih buatan PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China National Pharmaceutical Group Corp (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc. and BioNTech, dan Sinovac Biotech Ltd.

Meski begitu, BPOM mengharapkan Indonesia tidak hanya mengandalkan satu jenis vaksin saja, maka kita masih membuka diri menggunakan vaksin lain yang diproduksi dunia.

Namun, Rizka menegaskan, meskipun vaksin Covid19 mendapat izin dan siap digunakan bukan berarti masyarakat boleh abai terhadap pelaksanaan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini