MATA INDONESIA, JAKARTA – Kata “protokol kesehatan” sudah sering kita dengar sebagai upaya menekan angka penularan Covid19. Tetapi, banyak orang salah memahami kata itu sehingga kasus Covid19 terus saja meningkat.
Relawan edukator Covid19, dr RA Adaninggar dalam pesannya yang diterima Mata Indonesia News, Selasa 16 Februari 2021 mengungkapkan “protokol kesehatan” sesungguhnya.
“Tujuan protokol kesehatan adalah untuk pencegahan dan pengendalian penularan virus Covid19,” ujar perempuan yang panggilan akrabnya dr.Ning.
Menurutnya ada enam hal yang termasuk dalam “protokol kesehatan.” Keenamnya adalah penggunaan masker yang benar, jaga jarak sesama minimal 1 meter dan makin jauh semakin rendah penularannya, serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau handsanitizer minimal 60 persen.
Selain itu, mengurangi mobilitas karena penularan virus SARS-Cov-2 penyebab Covid19 adalah antarmanusia, ventilasi udara yang baik untuk mengurangi konsentrasi virus di suatu tempat serta perpendek durasi interaksi antarmanusia.
Namun, masih saja ada yang salah memahami “protokol kesehatan” seperti menganggap tes Covid19 merupakan bagiannya. Padahal, tes itu dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan manusia saat dites bukan sebagai pencegahan.
Selain itu, soal masker yang disebut menyulitkan bernapas. Menurut dr. Ning oksigen berukuran 0,03 nanometer bisa melewati filter masker dengan leluasa, sedangkan droplet yang berisi virus ukurannya 10 nanometer atau lebih tidak bisa melewatinya.
Penggunaan face shield tanpa masker adalah kesalahan paling banyak ditemui karena yang benar tetap menutup hidup dan mulut sebagai jalan masuk virus.
Melakukan disinfeksi tanpa kebiasaan menyuci tangan dan membuat ventilasi udara yang baik tidak menghalangi virus tersebut.
Berusaha bahagia tanpa menegakkan protokol kesehatan juga merupakan kebiasaan yang salah dan rentan terinfeksi Covid19.
Berusaha menerapkan pola hidup sehat tanpa protokol kesehatan juga memudahkan penularan Covid19. Pola hidup sehat untuk meningkatkan imunitas, sedangkan protokol kesehatan tujuannya mencegah penularan.
Begitu juga dengan sikap hanya berupaya meningkat antibodi tanpa protokol kesehatan adalah hal yang salah. Sebab antibodi hanya membuat tubuh kita tidak bergejala saat virus tersebut masuk, bukan untuk mencegah infeksi.