Catat, Harga Vaksin Covid19, Rp 175 ribu Sekali Suntik

Baca Juga

MATA INDONESIA, PARIS – Prancis sudah mengeluarkan estimasi biaya vaksin virus corona penyebab Covid19 sekitar Rp 175 ribu sekali suntik atau kurang dari 10 euro.

“Sebenarnya harga belum fix ditetapkan, kami menilai biaya produksi untuk beberapa bulan mendatang akan di bawah 10 euro,” kata Kepala Sanofi, Olivier Bogillot, Sabtu 5 September 2020.

Sanofi bersama GlaxoSmithKline (GSK) dari Inggri telah berhasil mengembangkan vaksin tersebut.

Namun saingan Sanofi diperkirakan memberi harga yang lebih murah lagi yaitu 2,50 euro atau sekitar Rp 43.700 di Eropa.

Bogillot beralasan perbedaan harga itu karena Sanofi mengupayakan sendiri pembuatan vaksin tersebut. Mulai dari peneliti hingga semua hal yang diperlukan untuk menghasilkan vaksin, sedangkan AstraZeneca melakukan alih daya untuk sebagian produksinya.

Awal minggu ini, Sanofi dan GSK mengatakan telah memulai uji klinis kandidat vaksin virus corona berbasis protein mereka dan pengujian fase III akan berakhir Desember 2020.

Jika hasilnya positif, Sanofi dan GSK berharap vaksin itu bisa disetujui pada paruh pertama tahun depan.

Sanofi juga sedang mengerjakan kandidat vaksin virus corona lain dengan grup AS Translate Bio yang akan menggunakan teknologi lain yang dikenal sebagai messenger RNA.

Perusahaan-perusahaan pembuat obat dan lembaga-lembaga pemerintah berlomba untuk menghasilkan vaksin virus Corona baru dan pengobatan untuk COVID-19, penyakit pernapasan yang telah menewaskan lebih dari 879.000 di seluruh dunia dan menghancurkan ekonomi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini