MATA INDONESIA, JAKARTA-Kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) berbasis online terbilang efektif bagi siswa saat ini, namun itu bagi mereka yang terbilang mampu secara ekonomi.
Pasalnya, pembelajaran dilakukan secara online membutuhkan perangkat handphone dan kuota internet. Nah, itu menjadi kendala bagi mereka yang tergolong siswa kurang mampu.
Lalu bagaimana cara mereka dapat mengikuti pembelajaran di tengan pandemic seperti ini dengan segala keterbatasannya?
Sebut saja Eneng yang merupakan siswa kelas 4 Sekolah Dasar di Cimanggis Depok. Ia merupakan salah satu dari ratusan atau bahkan ribuan siswa yang kesulitan untuk mengikuti belajar online.
Namun, dengan segala keterbatasan yang ada tidak membuat dirinya patah semangat. Diakuinya, dalam mengerjakan serta serta mengumpulkan tugas onlinenya dengan cara meminjam handphone teman satu sekolahnya.
Hal itu dikarenakan ia dan orang tuanya tidak mempunyai alat komunikasi atau handphone. “Setiap hari aku kerumah teman untuk bertanya ada tugas atau ngga, kalau ada langsung aku kerjain di rumah temanku itu, kecuali Sabtu dan Minggu,” katanya.
Dilansir dari Hops.id, tercatat di Depok Jawa Barat, Tapos, ada sebanyak tujuh siswa tak mampu yang tidak bisa mengikuti sekolah online karena faktor ekonomi.
Sama seperti Eneng, mereka juga tidak punya alat penunjang komunikasi atau handphone. Namun, nasib baik berpihak pada mereka lewat penggalangan dana kepapa para dermawan yang dilakukan Bripka Asep, anggota Binmas Tapos dari Polsek Cimanggis.
Dari hal itu terungkap bahwa masalah jaringan internet, ketidakmampuan membeli Smart Phone merupakan hal yang harus benar-benar diperhatikan pemerintah agar tidak terjadi hambatan bagi dunia pendidikan, sehingga dapat berjalan dengan maksimal.
Reporter: Khansa Dhiya Sasikirana