Capaian Ekonomi Indonesia di 2021 Sangat Baik

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ekonomi Indonesia di 2021 dapat tumbuh 3,69 persen. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, capaian itu lebih baik dari beberapa negara lain.

”Sebuah capaian yang sangat baik di tengah situasi yang penuh tantangan,” kata Sri Mulyani saat sidang paripurna DPR pada Kamis, 30 Juni 2022.

Pada level Produk Domestik Bruto atau PDB riil 2021 bahkan sudah melebihi level masa pra-pandemi di 2019 atau 101,6 persen. Hal itu terjadi di saat banyak negara di dunia belum kembali pada level pra-pandemi.

Dia mengatakan seperti Prancis baru 98,4 persen, Jerman 97,5 persen, Inggris 96,4 persen, Malaysia 96,4 persen, dan Filipina 95,5 persen.

Menurutnya, pemulihan ekonomi Indonesia di 2021 juga terjadi secara inklusif. Hal itu tercermin dari berbagai indikator kesejahteraan.

Pada tingkat pengangguran terbuka menurun dari 7,07 persen menjadi 6,49 persen, tingkat ketimpangan (rasio gini) menurun dari 0,385 menjadi 0,381

Kemudian angka kemiskinan menurun dari 10,19 persen menjadi 9,71 persen dan Indeks Pembangunan Manusia meningkat dari 71,94 menjadi 72,29.

Capaian itu karena dorongan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2021 yang masih harus bekerja keras. Khususnya dalam menangani gelombang varian Delta Covid-19 yang muncul pada akhir Juni hingga Agustus 2021.

Pada saat terjadi lonjakan kasus yang ekstrem, Pemerintah menerapkan kebijakan PPKM Darurat di sebagian besar wilayah NKRI. Untuk merespons dan mengantisipasi dampak varian Delta tersebut, Pemerintah menaikkan alokasi Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) menjadi Rp 744,8 triliun atau meningkat 7,1 persen dari 2020 Rp 695,2 triliun.

“Peningkatan alokasi ini merupakan bagian dari respons APBN untuk mengurangi tekanan yang terjadi pada masyarakat dan dunia usaha,” ujarnya.

Dia mengatakan anggaran kesehatan meningkat karena menangani dampak pada sektor kesehatan yang cukup berat. Selain itu, belanja perlindungan sosial juga diperluas untuk menjangkau masyarakat paling rentan agar tetap mampu memenuhi kebutuhan pokoknya. ”Pemerintah juga memberikan stimulus fiskal bagi dunia usaha sekaligus menjaga stabilitas sistem keuangan,” kata Sri Mulyani.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini