Capai Ribuan, Imigran di Puncak Dianggap Bupati Bogor Meresahkan

Baca Juga

MATA INDONESIA, BOGOR-Pencari suaka atau imigran yang tinggal di kawasan Puncak telah mencapai 1.690 orang. Hal itu dikatakan Bupati Bogor Ade Yasin.

Dia berharap pemerintah pusat menyiapkan lokasi khusus bagi mereka, karena keberadaannya mulai meresahkan.

“Di Puncak ada semacam penampungan bagi orang asing. Apakah para pengungsi ini berkoordinasi dengan pemerintah pusat, karena semakin hari semakin banyak, malah sekarang angkanya mencapai 1.690-an, ini sangat mengganggu pariwisata kami dan wisatawan yang akan datang ke Puncak,” kata Ade Yasin dalam peluncuran Laporan Tahunan Ombudsman di Mahoni Ballroom, Lido Lake Hotel, Cigombong, Kamis 17 Maret 2022.

Menurutnya, harus ada solusi dari pemerintah pusat berkoordinasi dengan United Nations High Commissioner for Refugee (UNHCR).

“Harus ada solusi, karena mereka ditempatkan di sana tanpa pekerjaan, tanpa lahan yang bisa digarap, akhirnya menjadi pengangguran, ada juga yang akhirnya meresahkan masyarakat sekitar,” katanya.

Solusi cepat harus dicari bersama Kementerian Hukum dan HAM. “Kami pun ketika akan menertibkan orang-orang asing ini harus juga berkoordinasi dengan Imigrasi. Tidak bisa kita tindak lanjuti sendiri bersama Satpol PP dan Polres,” katanya.

“Mungkin dengan dibantu oleh Ombudsman RI, barangkali kementerian yang berwenang akan lebih terbuka. Usulan kami, kita pindahkan ke lokasi yang memang di situ ditampung dan juga diberi lahan untuk bercocok tanam,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Harga Bapok Aman, Ini Jurus Disdag Kulon Progo Redam Gejolak Harga Jelang Libur Nataru

Mata Indonesia, Kulon Progo - Dinas Perdagangan (Disdag) Kulon Progo mulai mempersiapkan langkah antisipatif untuk menghadapi potensi lonjakan harga bahan pokok (bapok), terutama menjelang libur akhir tahun ketika permintaan masyarakat biasanya meningkat tajam.
- Advertisement -

Baca berita yang ini