MATA INDONESIA, JAKARTA-Pencampuran dua dosis vaksin covid-19 beda merek dilakukan oleh Arab Saudi untuk pencegahan. Hal itu berdasarkan laporan Kantor Berita Emirates (WAM) pada Rabu 14 Juli 2021.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Dr. Mohamed al-Abdali menyampaikan, prosedur tersebut telah disetujui WHO di beberapa negara, menurut laporan Saudi Press Agency (SPA).
“Penafsiran yang salah sedang beredar di media tentang apa yang dikeluarkan WHO terkait pencampuran vaksin. Kami mengonfirmasi keamanan pencampuran vaksin yang disetujui di Kerajaan, berdasarkan penelitian internasional dan komite ilmiah khusus, karena prosedur ini disetujui WHO dan sejumlah negara di dunia,” ujar Abdali di Twitter, dilansir Al Arabiya.
Ada empat vaksin yang telah disetujui penggunaannya di Arab Saudi yaitu Pfizer, AstraZeneca, Johnson and Johnson, dan Moderna.
Sejauh ini, lebih dari 20 juta dosis vaksin telah disuntikkan di Saudi, yang berarti sedikitnya 58 persen dari populasi negara ini telah disuntik dengan satu dosis.
Menurut data Covid-19, rata-rata suntikan yang diberikan sekitar 183.807 dosis setiap hari. Jika tingkat vaksinasi Saudi tetap berada pada angka ini, dibutuhkan 38 hari lagi untuk memberikan dosis yang cukup untuk 10 persen populasi lainnya.