Cak Nun: Presiden Indonesia Harus Lebih dari Orang Hebat dan Sakti

Baca Juga

MINEWS.ID, SEMARANG – Bagi budayawan Emha Ainun Najib yang akrab dipanggil Cak Nun, presiden yang dibutuhkan Indonesia bukan sekadar orang yang hebat dan sakti.

“Indonesia membutuhkan pemimpin yang benar-benar memiliki kelengkapan ilmu, kewibawaan, kebijaksanaan, serta yang terasa jelas oleh semua orang dialektikanya dengan Tuhan Yang Maha Esa,” ujar Emha di Semarang, Rabu 3 April 2019.

Itu karena periode 2019-2024 adalah masa yang menentukan untuk Indonesia untuk melakukan transisi, transformasi, dan perubahan-perubahan mendasar.

Emha Ainun Nadjib mengatakan pemimpin Indonesia adalah yang memiliki aura seorang pawang.

Pemimpin dengan kelengkapan seperti itu akan membawa Indonesia kepada kedamaian. Orang itu akan mampu mengendalikan apa saja yang bermaksud merusak Indonesia.

Orang tersebut akan membawa Indonesia benar-benar berubah menjadi negara yang lebih baik lima tahun mendatang.

Berita Terbaru

A2RTU Gelar Expo Sistem Refrigerasi dan Tata Udara Pendukung Ketahanan Pangan dan Net Zero Emission

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketahanan pangan menjadi isu yang masif didengungkan oleh pemerintah. Terlebih, saat ini Indonesia bersiap menyongsong Indonesia Emas 2045. Di sisi lain, dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Ketahanan Pangan (BKP) yang kini diubah menjadi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) Tahun 2020-2024 menyebut bahwa pembangunan pangan di Indonesia masih menghadapi masalah. Utamanya, terkait dengan penyediaan (supply) pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini