MATA INDONESIA, JAKARTA – Kurs rupiah atas dolar AS diramalkan berbalik arah menuju zona hijau di awal pekan, 10 Februari 2020. Jumat lalu, rupiah ditutup pada posisi Rp 13.675 atau melemah 0,40 persen.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim memprediksi penguatan rupiah Senin ini akan berkisar dari Rp 13.586 hingga Rp 13.720 per dolar AS.
Ia mengatakan, laju mata uang garuda akan dibayangi oleh membaiknya data perekonomian tanah air. Di mana, cadangan devisa (cadev) Indonesia pada Januari 2020 tercatat sebesar 131,7 miliar dolar AS atau meningkat dari 129,2 dolar AS pada bulan Desember 2019.
“Dengan cadangan devisa yang terus meningkat akan mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” ujarnya Jumat lalu.
Sementara dari luar negeri, rencana AS dan Cina untuk melanjutkan pembicaraan soal kerja sama di bidang perdagangan turut menjadi triger positif bagi pergerakan rupiah.
“Presiden AS Donald Trump telah melakukan pembicaraan dengan Presiden Cina Xi Jinping pada hari Kamis lalu. Kedua pemimpin sepakat untuk melanjutkan komunikasi dan kerja sama yang luas antara kedua belah pihak,” kata Ibrahim.
AS dan Cina juga menegaskan kembali komitmen untuk mengimplementasikan perjanjian Fase 1 awal tahun ini. “Cina pun berniat mengurangi separuh tarif impor senilai 75 miliar dolar AS sebagai bagian dari upayanya untuk mematuhi perjanjian fase satu yang diratifikasi di Washington,” ujar Ibrahim.