Cadangan Berlimpah, PLN akan Pasok Listrik ke Industri

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – PT PLN (Persero) menyambut para investor untuk bisa membangun industri di Indonesia. Dengan cadangan yang melimpah dan infrastruktur kelistrikan yang andal, PLN memastikan pelayanan tanpa kedip untuk para investor.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menjelaskan pemerintah Indonesia memang sudah siap menerima investor yang akan datang ke Indonesia sejak lima tahun lalu. Ini ditandai dengan program 35 GW yang akan selesai pada 2023 mendatang.

“Saat ini pasokan daya PLN sangat cukup dan kami siap untuk menyambut investor. Reserve margin (Cadangan Daya) kami di atas 50 persen dari beban puncak. Ini sangat cukup untuk memasok kebutuhan listrik industri,” ujar Bob.

Bob menjelaskan tak hanya pasokan daya saja. Dari sisi infrastruktur, PLN saat ini sudah punya transmisi dan gardu distribusi yang terkoneksi di seluruh Indonesia. “Transmisi dan distribusi sudah menjangkau seluruh Indonesia. Artinya, semua titik sudah tersedia,” ujar Bob.

PLN sudah menyiapkan pelayanan berbasis digital yang bisa memudahkan pelanggan dalam memantau pemakaian listriknya. Terlebih lagi, melalui PLN Mobile ini pelanggan bisa langsung berkomunikasi dengan PLN jika ada kendala.

Bagi pelanggan daya besar, PLN juga telah menyiapkan tim khusus melalui Priority Account Executive (PAE) yang akan berfokus melayani dan memberikan solusi atas kebutuhan pelanggan.

Kerja sama dengan sektor Industri sudah dilakukan PLN seperti bersama GIIC Deltamas dan Pabrik Baterai di Karawang, dimana PLN siap memasok kebutuhan listrik di KNIC dan HKML Baterai Indonesia berapapun daya yang dibutuhkan. Sedangkan untuk GIIC Deltamas, PLN siap memasok kebutuhan listrik ke pusat data berstandar internasional pertama di Indonesia tersebut.

Bob optimistis pertumbuhan ekonomi dan daya tarik Investor ke Indonesia makin membaik seiring dengan pemulihan ekonomi pascapandemi yang mulai terasa. Hal ini tercermin dari pertumbuhan konsumsi listrik yang mulai membaik. Bob mencatat hingga Agustus 2021 pertumbuhan konsumsi listrik tercatat capai 4,5 persen atau sebesar 166,17 Terra Watt Hour (TWh).

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini