Cabai Rawit Mahal dan Harga Daging Sapi Melambung Tinggi

Baca Juga

MATA INDONESIA, YOGYAKARTA – Harga komoditas cabai rawit dan daging sapi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melambung tinggi selama beberapa hari terakhir.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman mencatat harga cabai rawit merah saat ini mencapai sekitar Rp 79.000 hingga Rp 80.000 per kilogram.

Sebelumnya, harga cabai rawit merah berkisar pada Rp 35.000 per kilogram. Kepala Bidang Usaha Perdagangan Kabupaten Sleman Nia Astuti mengatakan kenaikan harga cabai merah tersebut karena faktor cuaca yang masih sering turun hujan.

Hujan menyebabkan tanaman cabai terserang penyakit patek sehingga tanaman mudah mati. ”Patek ini mengakibatkan tanaman cabai mati sehingga panen tidak optimal,” katanya.

Patek atau antraknosa adalah penyakit yang berasal dari cendawan.

Penyakit ini berkembang pesat pada kondisi kelembaban tinggi. Umumnya menyerang hampir seluruh bagian tanaman cabai, mulai dari ranting, daun, cabang hingga buah. Patek ini menyebabkan kerugian besar secara ekonomi di sektor pertanian cabai.

Selain cabai, harga daging sapi di Sleman pun ikut melambung tinggi. Harga daging sapi rendang saat ini rata-rata Rp 122.500 per kilogram. “Harga daging sapi tertingginya sudah mencapai Rp 135.000 per kilogram,” katanya.

Menurut Nia, kenaikan harga daging sapi terpengaruh sejumlah faktor. Salah satunya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sedang marak. ”Selain itu, penutupan rumah pemotongan hewan (RPH) Segoroyoso Kabupaten Bantul juga ikut berdampak pada pasokan daging di Sleman,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini