Buwas: Tak Perlu Impor, Cadangan Beras Cukup Sampai Akhir Tahun

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas menyampaikan bahwa persediaan beras cukup sampai akhir tahun dan tak perlu melakukan impor beras.

“Saya dengan Mentan menghitung, Insya Allah sampai Desember cukup dan tidak perlu impor. Sampai hari ini cadangan kita di Bulog 1,4 juta ton,” kata Buwas di kantor pusat Perum Bulog, Jakarta, 23 Juni 2020.

Ia mengatakan September dan November bakal ada panen beras lagi dan Bulog akan menyerap lagi untuk cadangan pangan.

Sebelumnya Bulog telah menyalurkan bantuan sosial atau bansos Presiden tahap I dan II untuk 3,25 juta warga terdampak wabah Covid-19 di wilayah Jabodetabek. Penugasan program Bansos Presiden tersebut dilakukan bersama dengan Kementerian Sosial. Setiap keluarga penerima manfaat akan menerima 25 kilogram beras.

Pada penugasan tahap I, Bulog menyalurkan beras kepada 1,4 juta warga. Sementara, sejak 1 Juni 2020, perseroan mulai menyalurkan beras untuk 1,85 juta keluarga terdampak. Sehingga, total perseroan telah menyalurkan bansos beras untuk 3,25 juta warga Jabodetabek.

Budi menuturkan beras yang digunakan selama program Bansos Presiden adalah beras premium dari petani lokal Tanah Air.

“Bansos tahap pertama kami salurkan pada Mei lalu dengan beras kualitas premium, kali ini Bulog kembali menyelesaikan penugasan Bansos beras tahap II dalam waktu 15 hari sejak ditugaskan pada 1 Juni lalu,” kata Budi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Tegaskan Bansos Harus Bermanfaat, Bukan Alat Judi Daring

Oleh : Wiliam Pratama Bantuan sosial (bansos) yang disalurkan oleh pemerintah merupakan bentuk nyata kepeduliannegara terhadap masyarakat yang terdampak situasi ekonomi. Di tengah tekanan daya beliakibat fluktuasi harga kebutuhan pokok, bansos menjadi instrumen penting untuk menjagastabilitas sosial, membantu keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan dasar, sertamenjadi penguat daya tahan rumah tangga. Namun di balik niat baik itu, terdapat tantanganserius: penyalahgunaan bansos untuk praktik Judi Daring yang merusak sendi ekonomi dan moral masyarakat. Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, secara tegas mengingatkan masyarakatpenerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) agar tidak menyalahgunakan dana bantuan untukaktivitas yang kontraproduktif. Dalam kunjungannya ke Kota Pekanbaru, Wapres meninjaulangsung proses penyaluran BSU yang diberikan kepada pekerja sektor informal dan buruhterdampak ekonomi. Ia menekankan bahwa bansos ini bukan untuk dibelanjakan pada kegiatan spekulatif seperti Judi Daring, tetapi harus digunakan untuk memenuhi kebutuhanpokok dan memperkuat ekonomi keluarga. Peringatan Wapres Gibran bukan tanpa dasar. Praktik Judi Daring saat ini telah menjangkitiberbagai lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada dalam tekanan ekonomi. Dengandalih “mencari keberuntungan,” sebagian masyarakat justru terjebak dalam pusaran hutangdan ketergantungan. Hal ini sangat ironis, karena dana yang disediakan negara sebagaipenopang hidup justru berpotensi menjadi jalan kehancuran jika tidak digunakan secara bijak. Hal senada juga ditegaskan oleh Gubernur Jawa...
- Advertisement -

Baca berita yang ini