MATA INDONESIA, JAKARTA-Perusahaan-perusahaan pelat merah saat ini tengah mendorong peningkatan pembiayaan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“BUMN tetap fokus pada aspek pembiayaan dan pendampingan dan membantu membuka pasar bagi para pelaku UMKM,” kata Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.
Menteri Erick bersama Menteri Investasi Bahlil Lahadalia membagikan Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada 550 pelaku usaha UMKM perseorangan di Solo, Jawa Tengah.
Pembagian NIB, Erick mengatakan, merupakan bentuk kolaborasi kementerian dalam mendukung kemajuan UMKM di Indonesia.
Menurutnya, kolaborasi ini penting karena tidak mungkin kementerian bisa sukses menjalankan program sendiri-sendiri.
Erick menyebut keberpihakan kepada UMKM sesuai dengan Instruksi Presiden yang selalu menekankan bahwa basis pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah ekonomi kerakyatan.
Ia menegaskan komitmen BUMN dalam mengedepankan UMKM mendapatkan porsi besar tanpa menafikan peran perusahaan-perusahaan besar yang menjadi pemain global.
“Jadi ada keseimbangan dan kesinambungan. Ekonomi kita ini perlu keseimbangan seperti membuat kopi, ada kopi, air panas, gula, diaduk supaya merata dan enak. Ekonomi yang kita bangun harus seimbang,” ucap Erick.
Presiden Joko Widodo, lanjut Erick, selalu menekankan Indonesia bukan negara kapitalis dan oligarki, melainkan negara dengan fondasi kuat yang didorong berdasarkan ekonomi kerakyatan dan UMKM.
Pemerintah ingin menjadikan UMKM sebagai rantai pasok yang berkesinambungan untuk para pemain global Indonesia.
“Jadi nggak bisa berdiri sendiri kalau di antara kementerian tidak berkolaborasi dan kami tentu tidak jeruk makan jeruk, tugas Pak Bahlil, Pak Teten, Kadin, saya ambil, tidak,” ungkap Erick.
Ia menyampaikan bahwa BUMN tetap fokus pada aspek pembiayaan dan pendampingan dan membantu membuka pasar bagi para pelaku UMKM. .