MATA INDONESIA, KEEROM – Organisasi masyarakat (ormas) Islam di Kabupaten Keerom sepakat menjaga misa malam Natal di sejumlah gereja. Hal ini dilakukan untuk menjaga harmoni kehidupan dalam keberagaman di hari besar keagamaan Umat Kristiani tersebut.
Tokoh Lintas Agama Keerom, Nur Salim Ar Rozy menjelaskan bahwa ia telah melakukan rapat bersama dengan 12 ormas dan lembaga Islam untuk sepakat menjaga misa malam natal dan tahun baru di Keerom. Hal ini sudah menjadi rutinitas yang dilakukan dari tahun ke tahun oleh sejumlah gerakan pemuda ormas Islam.
“Salah satu caranya adalah mengajak berbagai ormas Islam yang memiliki kelompok pemuda menjaga malam Natal bersama-sama,” ujarnya, dikutip Jumat 10 Desember 2021.
Nur yang juga menjabat Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Keerom mencontohkan, Nahdlatul Ulama mengajak pemuda Banser, ada juga LDII ataupun lintas agama lainnya baik agama Hindu yang juga memiliki pecalang.
“Kami bukan militer, hanya menjaga keamanan bersama, walaupun nyatanya sudah aman. Di sini, kami menjadi simbol dari keberagaman di Papua,” katanya.
Menurutnya, penjagaan yang akan dilakukan oleh pemuda ormas Islam dan lintas agama dilakukan pada sejumlah titik rawan keamanan, termasuk lokasi perlintasan warga. Ia juga akan menempatkan sejumlah pemuda di lokasi rawan meskipun ada penjagaan dari TNI-Polri.
“Kerja kami hanya membantu menciptakan suasana senyaman mungkin untuk saudara kami yang merayakan misa Natal, misalnya di sejumlah gereja yang menjadi lokasi pusat ibadah, di antaranya Gereja Santo Willibrordus Arso Kota. Lalu di Gereja Betlehem dan sejumlah gereja lainnya,” ujarnya.
Keerom adalah potret keberagaman di Papua dan mau tak mau hidup seluruh umat hidup bersama, membaur dalam satu kehidupan sosial yang tak boleh ada sekat. Kabupaten Keerom terletak di Perbatasan Negara Indonesia dan Papua Nugini.
