Home News Bukan Main! Cina Basmi Nyamuk Pakai Teknologi Nuklir

Bukan Main! Cina Basmi Nyamuk Pakai Teknologi Nuklir

0
285
Cina bakal basmi nyamuk pakai teknologi Nuklir

MATA INDONESIA, JAKARTA-Nyamuk menjadi salah satu serangga yang menyebabkan wabah penyakit menular di berbagai negara, tak terkecuali di Cina. Terbaru, peneliti disana menemukan cara yang tak terduga yakni memanfaatkan teknologi nuklir untuk membasminya.

Menurut, pimpinan tim penelitian disana, hanya dengan menggunakan teknologi biologi modern sangat mungkin mampu membasmi nyamuk-nyamuk spesifik di wilayah Cina daratan sekaligus mengontrol penularan penyakit.

Teknologi radiasi nuklir digunakan untuk menghancurkan sistem reproduksi nyamuk jantan. Dalam laporannya, para peneliti menemukan nyamuk-nyamuk jantan yang terkena radiasi akan kawin dengan nyamuk betina liar tanpa menghasilkan keturunan.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyambut positif hasil penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian Teknologi Nuklir dan Pusat Pengembangan Energi Atom China (CAEA) bersama Sun Yat Sen University pada 2020 itu.

Dalam penerapan teknologi nuklir hijau, teknik sterilisasi nyamuk sangat efektif dan tahan lama, tanpa menimbulkan polusi kimia yang membahayakan hewan lain atau resistensi obat pada nyamuk, demikian pandangan Direktur CAEA Wu Zhongdao, seperti dikutip Shenzhen Special Zone Daily, Selasa 24 Agustus 2021.

Menurut Wu, hal itu merupakan satu-satunya teknologi biologi modern yang sangat ampuh membasmi nyamuk tertentu di suatu wilayah sekaligus mengendalikan penularan penyakit.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan penyakit yang dibawa nyamuk telah membunuh 700.000 orang di dunia setiap tahun. Afrika Selatan menjadi negara paling parah terkena serangan wabah malaria yang telah menewaskan banyak orang.

Selain CAEA, Sun Yat Sen University juga mendirikan “laboratorium nyamuk” untuk memproduksi sterilisasi nyamuk secara massal.

Dengan kemampuan sterilisasi 40 hingga 50 juta ekor nyamuk per pekan, Cina diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengendalikan penyakit yang dibawa nyamuk di negara-negara berkembang.

Kampus yang berada di Guangzhou tersebut juga berencana mendirikan tiga sampai empat laboratorium anti nyamuk di wilayah Guangdong-Hong Kong-Makau dan mendirikan pusat pelatihan di luar negeri.