BSI Gandeng Dewan Masjid Indonesia Perluas Ekosistem Ekonomi Digital

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Ekosistem ekonomi halal makin diperluas oleh Bank Syariah Indonesia melalui digitalisasi di masjid/mushola dengan menggandeng Dewan Masjid Indonesia.

“Masjid menjadi pilar penting bagi terwujudnya cita-cita pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah di Indonesia,” kata Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi saat Penandatanganan Nota Kesepahaman Bank Syariah Indonesia dengan Dewan Masjid Indonesia secara daring di Jakarta, Rabu 29 September 2021.

Hery menyampaikan bahwa Dewan Masjid Indonesia menaungi masjid-masjid seluruh tanah air dalam rangka membangun karakter yang baik bagi umat muslim serta membangun perekonomian bangsa melalui pembangunan masjid dan mushola yang jumlahnya mencapai 741.991 masjid/mushola.

Menurutnya, masjid tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah melainkan juga sebagai pusat peradaban bagi umat Islam yang salah satunya dimaknai dengan peningkatan ekonomi umat melalui pelayanan zakat, infak dan sedekah.

“Seluruh elemen termasuk ekosistem syariah bertransformasi ke arah digital, sehingga potensi ekonomi kerakyatan salah satunya melalui ekosistem Ziswaf yang berpotensi mungkin sekitar Rp 500 triliun yang dapat dikelola dengan baik dan secara transparan,” ujar Hery.

Melalui penandatanganan Nota Kesepahaman, BSI berkomitmen untuk menyediakan layanan bagi masjid-masjid di bawah naungan DMI. Pertama, lewat  layanan QRIS untuk mempermudah penerimaan kas dan Ziswaf dari jamaah secara cash less.

Kedua, menyediakan rekening pengelolaan dana masjid lengkap dengan layanan internet banking dan jasa perbankan syariah lainnya, serta aplikasi digital masjid yang menghadirkan kebutuhan informasi informasi ibadah maupun kajian masjid. Informasi tersebut nantinya dapat diakses oleh pengurus maupun jamaah masjid secara real-time kapan pun dan dimana pun.

“Keberadaan BSI tentunya merupakan bagian dari satu kesatuan ekosistem dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Kedepannya kami berharap dapat bersinergi dengan Dewan Masjid Indonesia di bawah dukungan Kementerian Agama dalam mengoptimalkan pengelolaan dana masjid,” tutur Hery.

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla pada kesempatan yang menyambut baik upaya BSI untuk memperluas ekosistem digital di masjid/mushola dan berharap melalui kerjasama ini dapat meningkatkan peran BSI untuk mengembangkan potensi syariah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Transformasi Ekonomi Indonesia: Swasembada Pangan dan Energi Jadi Prioritas Strategis

Di tengah kompleksitas situasi geopolitik dunia yang terus berkembang, Indonesia memposisikan program kemandirian pangan dan energi sebagai prioritas strategisnasional. Pemerintah menunjukkan keseriusan dalam memperkuat sektor pertanian dan energi terbarukan, sebagai bagian dari transformasi ekonomi menuju kemandirian dan penciptaan lapangan kerja berkelanjutan. Transformasi ekonomi Indonesia melalui program swasembada pangan dan energimerupakan wujud nyata dari cita-cita kemandirian bangsa yang telah lama didambakansejak era kemerdekaan. Program strategis ini tidak hanya bertujuan mengurangiketergantungan impor, tetapi juga menghidupkan kembali semangat berdikari yang menjadi fondasi kedaulatan nasional Indonesia.  Dalam konteks kemandirian bangsa, swasembada pangan dan energi menjadi pilar utama yang menentukan kemampuan Indonesia untuk berdiri tegak di tengah dinamikaglobal yang penuh ketidakpastian.  Swasembada bukan tujuan jangka pendek, tetapi fondasi kemandirian nasional. Pemerintah terus membangun visi jangka panjang yang mencakup ketahanan logistik, kedaulatan ekonomi, dan stabilitas nasional. Perspektif ini menegaskan bahwa program swasembada harus dipahami sebagai investasi strategis untuk generasi mendatang. Peter Abdullah, Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Segara Research Institute, memberikan perspektif mendalam mengenai pentingnya transformasi struktural ini bagimasa depan bangsa Indonesia. Menurut Peter Abdullah, upaya pemerintah untuk mewujudkan kemandirian bangsamelalui swasembada pangan dan energi merupakan langkah strategis dalammemperkuat ketahanan nasional, baik dalam situasi damai maupun krisis global. Pandangan ini menegaskan bahwa program swasembada bukan sekadar target produksi, melainkan investasi jangka panjang untuk stabilitas negara.  Ketahanan pangan dan energi bukan semata isu ekonomi, melainkan bagian daripertahanan negara. Dalam konteks ini, pemerintah mendorong penguatan sektordomestik agar Indonesia tidak bergantung pada impor dalam kondisi darurat. Strategi ini menjadi semakin relevan mengingat berbagai gejolak geopolitik yang kerapmempengaruhi rantai pasokan global. Peter Abdullah melihat upaya ini sebagaimomentum penting untuk mengubah paradigma pembangunan yang selama ini terlalubergantung pada sektor ekstraktif dan impor. Fokus pada transformasi ekonomi ini tidak hanya bertujuan mencapai swasembada, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih resilient dan inklusif. Denganmemperkuat fondasi domestik, Indonesia diharapkan dapat mengurangi kerentananterhadap fluktuasi harga komoditas global dan shock ekonomi eksternal. Peningkatan produktivitas menjadi fokus utama dalam roadmap swasembada nasional. Pemerintah mulai membenahi sistem insentif agar petani memperoleh keuntungan yang layak, sekaligus menarik generasi muda kembali ke sektor pertanian. Langkah inidipandang krusial mengingat tantangan regenerasi yang dihadapi sektor pertanianIndonesia. Pemerintah mengedepankan keseimbangan antara harga yang terjangkau bagikonsumen dan pendapatan yang memadai bagi petani. Strategi ini diharapkan dapatmeningkatkan daya beli masyarakat perdesaan dan mendorong pertumbuhan ekonominasional yang lebih merata. Dukungan terhadap komoditas unggulan seperti beras terus diperkuat dalam program swasembada nasional. Pemerintah melihat potensi besar untuk mencapai swasembada, mengingat kapasitas panen Indonesia yang lebih tinggi dibanding negara-negara maju. Optimisme ini didukung oleh kondisi geografis dan iklim Indonesia yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini