MATA INDONESIA, JERUSALEM – Polisi Israel melepaskan granat kejut, peluru karet, dan meriam air limbah demi membubarkan para pelembar batu. Kejadian ini terjadi di wilayah Yerusalem.
Petugas medis Palestina mengatakan, sebanyak 33 warga Palestina terluka, termasuk seorang gadis berusia 11 tahun yang wajahnya terkena granat kejut. Polisi Israel menahan 20 warga Palestina dan mengatakan empat petugas polisi juga terluka.
Konfrontasi meletus di Gerbang Damaskus ketika kerumunan besar mengalir melalui lorong melengkung menuju kompleks Masjid Al-Aqsa, Kota Tua – tempat suci ketiga umat Islam.
Para jamaah berkumpul di area kompleks Masjid Al-Aqsa untuk memperingati Hari Raya Umat Islam, Isra Miraj, yakni dua perjalanan penting yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam.
Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting umat Islam. Pasalnya, pada peristiwa Isra Miraj inilah, Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk menunaikan salah lima waktu dalam waktu sehari semalam.
Tidak jelas hal apa yang memicu bentrokan kala itu. Namun, daerah di sekitar Gerbang Damaskus telah menjadi tempat konfrontasi di masa lalu, termasuk selama bulan suci Ramadhan tahun 2021.
Pada saat itu, polisi mencegah warga Palestina berkumpul di Gerbang Damaskus setelah berbuka puasa, mengganggu praktik yang sudah berlangsung lama. Bentrokan malam meletus, dengan ketegangan menyebar dengan cepat dan memicu perang yang berlangsung selama dua minggu antara Israel dan penguasa militan Hamas di Gaza.
Pejabat Muslim yang mengelola area Masjid Al-Aqsa memperkirakan bahwa sekitar 90.000 jemaah menghadiri perayaan Isra Miraj tersebut. Area tersebut juga dipuja oleh umat Yahudi sebagai Temple Mount, situs kuil alkitabiah mereka.
Sementara Tembok Barat kompleks merupakan situs paling suci di mana orang Yahudi dapat berdoa. Kota Tua terletak di Yerusalem timur, yang direbut oleh Israel dalam perang Timur Tengah 1967, bersama dengan Tepi Barat.
Hingga saat ini, sekitar 700.000 pemukim Israel tinggal di dua wilayah tersebut. Sedangkan Palestina terus berjuang agar kedua wilayah itu menjadi bagian dari negara merdeka di masa depan.