Bola Gol ‘Tangan Tuhan’ Maradona Dilelang, Diprediksi Laku Rp52 Miliar

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bola yang digunakan Diego Maradona mencetak gol ‘tangan tuhan’ ke gawang Inggris di Piala Dunia 1986 bakal dilelang. Bola tersebut diyakini laku 3 juta Poundsterling (52,3 miliar Rupiah).

Bola tersebut dimiliki mantan wasit asal Tunisia, Ali Bin Nasser yang kala itu memimpin pertandingan antara Argentina melawan Inggris di perempatfinal Piala Dunia 1986 di Stadion Azteca, Meksiko.

Nasser menyimpan bola bersejarah itu usai memimpin pertandingan yang dimenangkan Argentina. Setelah menyimpan bola cukup lama, Nasser akan menjual bola tersebut dalam sebuah pelelangan.

“Bola ini adalah bagian dari sejarah sepak bola internasional. Kini waktu yang tepat untuk membaginya ke dunia. Saya berharap si pembeli bisa memperlihatkan bola ini kepada publik,” ujar Nasser.

Nasser mengaku tak melihat insiden gol ‘tangan tuhan’ Maradona karena penglihatannya terhalang.

“Saya tak melihat insiden itu secara jelas, karena saya berada di belakang Peter Shilton dan Maradona. Usai pertandingan (pelatih Inggris) Bobby Robson mengatakan saya melakukan tugas dengan bagus. Tapi, hakim garis tidak bertanggung jawab,” katanya.

Bola itu rencananya akan dilelang di Graham Budd Auctions, 16 November 2022. Bola itu diyakini bisa terjual hingga 3 juta Poundsterling.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini