BNPB: Korban Meninggal Dunia karena Banjir dan Longsor Bertambah Jadi 67 Orang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Korban meninggal akibat bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Jakarta, Jawa Barat dan Banten terus bertambah. BNPB merilis korban meninggal mencapai 67 orang.

“Lima hari pasca-bencana banjir di Jabodetabek dan sekitarnya, jumlah korban meninggal bertambah tujuh orang, yang semula 60 orang menjadi 67 orang per tanggal 6 Januari 2020,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo, Senin 6 Januari 2019.

Agus mengatakan tambahan korban berasal dari warga yang meninggal akibat banjir di Kota Tangerang dan di pengungsian Kabupaten Bogor. Selain itu, dia mengatakan ada satu orang yang masih hilang di Kabupaten Lebak.

“Korban meninggal karena banjir lima orang di Kota Tangerang dan satu orang meninggal di pengungsian di Kabupaten Bogor,” ujarnya.

Agus juga mengatakan ada sejumlah lokasi yang masih digenangi banjir, antara lain di Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Bogor dan Jakarta Barat. Namun, Agus tak menjelaskan detail titik yang masih direndam banjir.

Walaupun genangan air kian surut, terjadi penambahan jumlah pengungsi sebesar 917 jiwa menjadi 36.419 jiwa dan titik pengungsian pada beberapa wilayah antara lain Kabupaten Bekasi 3 titik, Kota Bekasi 75 titik, Kabupaten Bogor 27 titik, Kota Tangerang Selatan 1 titik, Jakarta Timur 1 titik, Jakarta Barat 5 titik, Jakarta Selatan 1 titik, Jakarta Utara 1 titik, Kabupaten Lebak 8 titik dan Kota Depok 6 titik.

Berikut daftar nama tambahan tujuh korban meninggal berdasarkan data BNPB hingga pukul 17.45 WIB hari ini:

  1. Aceng Ismail (52/L) Kota Tangerang
    2. Nining (75/P) Kota Tangerang
    3. Rosdiana (60/P) Kota Tangerang
    4. Fatir (14/L) Kota Tangerang
    5. John Andreas (14/L) Kota Tangerang
    6. Emah (65/P) Kabupaten Bogor
    7. Rizki (7/L) Kabupaten Lebak

 

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini