Bisnis Properti Tahun Ini Makin Mengeliat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Awal tahun 2022 ini diharapkan menjadi awal bergairahnya kembali sektor properti nasional. Hal itu ditandai dengan sejumlah pertanda yang bisa membuat kinerja properti bangkit kembali.

“Ada secercah harapan dan indikasi-indikasi bahwa properti akan membaik pada 2022 meski tidak bisa berharap terlalu banyak karena tantangannya masih besar,” kata Senior Associate Director Research Colliers Indonesia Ferry Salanto di Jakarta, Rabu 5 Januari 2022.

Ferry mencontohkan, jumlah penjualan apartemen masih bisa lebih tinggi dari tahun sebelumnya antara lain karena kondisi ekonomi yang diperkirakan semakin membaik, terutama bila tidak ada lagi gelombang baru dari pandemi, serta dengan adanya perpanjangan diskon PPN terkait properti hingga Juni 2022.

Ia juga mengemukakan bahwa ada wacana bahwa aturan baru terkait diskon PPN itu juga ke depannya bisa berlaku untuk pembelian apartemen secara inden (belum dibangun).

Hal tersebut, menurut dia, bisa menjadi kesempatan bagi pasar properti untuk melakukan pembelian yang tidak hanya ready stock (sudah selesai dibangun).

“Dampaknya bisa positif bagi sektor properti. Karena bila PPN kembali normal, kebijakannya juga dapat berubah kembali,” katanya.

Namun, meski ada keterbatasan dalam pasokan terbatas selama beberapa tahun ke depan, pada tahun ini okupansi atau tingkat hunian menurun karena masih belum bisa diimbangi oleh tingkat penerapannya.

Menurut dia, beberapa pemilik gedung perkantoran juga banyak yang yang memberikan insentif agar bisa meningkatkan dari okupansi dari gedung itu sendiri.

Begitu pula dengan sektor ritel, lanjutnya, pengembang atau pengelola pusat perbelanjaan diperkirakan masih akan wait and see (masih menunggu) untuk kondisi ke depan, namun ratarata menyatakan optimismenya karena kunjungan ke mal yang saat ini semakin membaik.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini