BIN Lakukan Vaksinasi untuk 123 Orang di Waropen

Baca Juga

MATA INDONESIA, WAROPEN – Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Papua atau Binda Papua kembali melaksanakan kegiatan vaksinasi di Kabupaten Waropen. Kegiatan vaksinasi yang menyasar masyarakat dan pelajar ini bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Waropen.

Ketua Tim Vaksinator Marthinus Serarawani mengatakan bahwa untuk hari ini pihaknya berhasil memberikan vaksin untuk 123 orang.

“Dengan rincian 93 orang vaksin tahap 1 dan 25 oang vaksin tahap 2. Sementara itu 5 orang tertunda karena hasil tensi tinggi dan tidak hadir,” ujarnya, Minggu 3 Oktober 2021.

Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya membantu pemerintah pusat untuk mencapai kekebalan bersama. Menurutnya, vaksinasi perlu dilakukan agar masyarakat dapat kembali beraktivitas normal dan proses belajar mengajar dapat dilaksanakan kembali.

“Terima kasih atas antusiasme dan partisipasi masyarakat dan pelajar untuk mengikuti vaksinasi hari ini,” katanya.

Marthinus pun mengimbau kepada peserta yang sudah divaksinasi agar tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Tetap memakai masker, mencuci tangan dan menjauhi kerumunan agar menghindari diri paparan Covid-19 dan untuk menjaga keluarga dan lingkungan sekitar,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini