MATA INDONESIA, JAKARTA Badan Intelijen Nasional (BIN) menanggapi terkait seruan aksi bertajuk ‘Jokowi End Game’ yang gagal dilakukan pada 24 Juli 2021 kemarin.
Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto membenarkan bahwa tentu ada pihak tertentu yang berkepentingan dan sengaja memperkeruh kondisi negara yang tengah berjibaku menghadapi Covid-19.
Menurut Wawan, kelompok tersebut kerap memanfaatkan aksi demonstrasi untuk memprovokasi, memperkeruh situasi, bahkan menuntut agar Presiden Jokowi mundur.
BIN terus berupaya untuk mendeteksi aksi kelompok-kelompok tersebut yang memiliki kepentingan untuk mengusik ketenangan dan keamanan nasional
“BIN terus mendeteksi dan berkoordinasi melalui forum Kominda maupun Forkominda terkait dinamika penanganan COVID-19, termasuk mengantisipasi adanya kelompok kepentingan yang memprovokasi rakyat,” katanya, Minggu 25 Juli 2021.
Ia juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aksi unjuk rasa di masa pandemi. Tujuannya agar menghindari upaya para provokator yang memperkeruh situasi, membangun ketidakpercayaan kepada Pemerintah, bahkan menuntut Presiden Jokowi untuk mundur.
“Masyarakat diimbau untuk mewaspadai narasi provokatif di media sosial dan menolak demonstrasi di masa pandemi COVID-19. Saat ini yang dibutuhkan adalah solidaritas semua pihak, untuk bersama-sama memenangi perang melawan virus Corona,” ujarnya.
Wawan juga menekankan bahwa berdasarkan penjelasan pakar sains sangat berbahaya jika melakukan aksi demo di masa pandemi karena cenderung memunculkan klaster baru. Karena itulah, pemerintah menerapkan kebijakan PPKM untuk membatasi kegiatan itu demi kesehatan dan keselamatan masyarakat.
“Siapa saja yang berencana untuk melakukan aksi demonstrasi, lebih baik menyampaikan aspirasi dengan cara lain, baik secara tertulis ataupun langsung, terlebih disampaikan dengan konsep, naskah akademik dan lain sebagainya,” katanya.