Bill Gates : Pengembangan Vaksin Corona Butuh 18 Bulan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pengembangan vaksin untuk wabah corona (Covid-19) diperkirakan memakan waktu 18 bulan. Demikian disampaikan oleh Direktur National Institute of Allergy and Infectious Disease AS, Anthony Fauci.

Hal ini pun diamini oleh Bill Gates. Ia diketahui menjadi salah satu pemberi dana vaksin terbesar di dunia melalui yayasannya. Ia mengatakan dunia akan kembali ke kondisi semula setelah obat atau ketika hampir setiap orang di seluruh dunia telah divaksinasi.

Dalam blog pribadinya, co-founder Microsoft ini mengatakan, apabila vaksin Covid-19 berhasil dikembangkan secara aman dan efektif dalam waktu 18 bulan, artinya ini akan menjadi waktu tercepat ilmuwan menciptakan vaksin baru.

“Pembangunan biasanya memakan waktu sekitar lima tahun. Setelah Anda memilih suatu penyakit untuk ditargetkan, Anda harus membuat vaksin dan mengujinya pada hewan. Kemudian Anda mulai menguji keamanan dan kemanjuran pada menusia,” tulis Gates dalam blognya pada Kamis 30 April 2020.

Tujuan terpenting dalam proses pembuatan vaksin yang ditekankan Gates adalah keamanan dan kemanjuran.

“Beberapa efek samping kecil (seperti efek demam ringan atau nyeri di tempat suntikan) dapat diterima, tetapi Anda tidak ingin menyuntik orang dengan sesuatu yang dapat membuat mereka sakit,” katanya.

“Walaupun idealnya Anda menginginkan vaksin memiliki kemanjuran 100 persen, banyak yang tidak. Sebagai contoh, vaksin flu saat ini hanya efektif sekitar 45 persen,” lanjutnya.

Gates pun menjabarkan proses pembuatan vaksin yang melewati rangkaian uji cobaagar mendapat predikat aman dan manjur. Setidaknya ada tiga fase yang harus dilewati yaitu :

Pertama, soal uji keamanan. Pada tahap ini, sekelompok kecil sukarelawan sehat akan mendapatkan kandidat vaksin. Mereka mencoba berbagai dosis untuk menciptakan respons imun terkuat pada dosis efektif terendah tanpa efek samping yang serius.

Kedua, setelah menentukan formula, beralih ke fase kedua, yang menunjukkan seberapa baik vaksin itu bekerja pada orang yang mendapatkannya.

“Kali ini, ratusan orang mendapatkan vaksin. Kohort ini harus mencakup orang-orang dari berbagai usia dan status kesehatan,” ujar Gates.

Lalu pada fase ketiga, ketika vaksin diberikan pada ribuan orang. Ini adalah fase terpanjang, karena terjadi dalam ‘kondisi penyakit alami’.

“Anda memperkenalkannya kepada sekelompok besar orang yang kemungkinan sudah berisiko terinfeksi oleh patogen target (virus corona), dan kemudian menunggu dan melihat apakah vaksin mengurangi jumlah orang yang sakit,” katanya.

Setelah melewati ketiga fase ini, pabrik akan memproduksinya dan diserahkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta berbagai lembaga pemerintah untuk disetujui.

Meski begitu, Gates mengatakan, proses ini bekerja dengan baik untuk sebagian besar vaksin, tetapi waktu pengembangan normal tidak cukup baik.

Hingga 9 April 2020, tercatat ada 115 kandidat vaksin Covid-19. Dan menurut Gates, 8 hingga 10 dari kandidat tersebut terlihat sangat menjanjikan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok Energi dan BBM Aman Selama Libur Tahun Baru 2025

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan distribusi energi tetap terjaga selama perayaan Natal...
- Advertisement -

Baca berita yang ini